Reporter: Ranimay Syarah | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Vico Indonesia, perusahaan minyak dan gas bumi asal Amerika Serikat, berniat memperbesar produksi gas dari batubara atau Coal Bed Methane (CBM) di lapangan di Blok Sanga-sanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Saat ini, Vico baru bisa memproduksi CBM dalam jumlah kecil di sana.
Asal tahu saja, CBM merupakan gas alam yang berasal dari batubara. CBM bisa menjadi alternatif sumber energi pengganti bahan bakar minyak. Menurut data SKK Migas, Indonesia memiliki cadangan CBM sebanyak 453 triliun cubic feet (tcf), dan gas yang terkandung mencapai 158 tcf.
Gunther Newcombe, Chief Executive Officer (CEO) Vico Indonesia bercerita, Vico mengajukan plan of development (PoD) Blok CBM di Sanga-Sanga, pada tahun 2010. Waktu itu, pemerintah memberikan syarat agar perusahaan ini berinvestasi sebesar US$ 60 juta.
Vico menyanggupi syaratnya dan bahkan berinvestasi hingga senilai US$ 200 juta.Tiap tahun Vico mengeluarkan investasi tambahan US$ 40 juta, termasuk untuk belanja modal.
"Komitmen kami ini sangat besar untuk pengembangan CBM. Kami investasi tiga kali lipat lebih tinggi dari apa yang diminta pemerintah," kata dia kepada KONTAN, saat ditemui di acara IndoCBM, Selasa (25/3).
Newcombe menyatakan, tahun ini, Vico sedang sibuk mempercepat produksi CBM. Targetnya, produksi penuh bisa berlangsung pada tahun 2019 mendatang.
Saat ini, Vico sudah mengebor sekitar 18 sumur dengan biaya pengeboran satu sumur sekitar US$ 2,3 juta. Adapun gas yang sudah dihasilkan dari pengeboran itu sudah bisa dinikmati oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan pasokan sebesar 0,5 mmscfd dan bisa menghasilkan listrik sebanyak 2 MW untuk PLTG Sangatta di Kutai Kertanegara.
Adapun sumur CBM yang sudah dibor itu tersebar di seluruh lapangan di Blok Sanga-Sanga, seperti di Lapangan Mutiara, Pamaguan, Beras, Badak, dan akan terus berlanjut sampai menghasilkan lebih banyak CBM. "Untuk sumur CBM, Vico sudah mengebor 18 titik. Tahun ini, Vico akan mengebor 70 titik dan itu bukan hanya untuk CBM, tapi untuk konvensional juga, minyak dan gas bumi, " kata Newcombe.
Ia mengatakan, tahun 2014, Vico menargetkan produksi gas bisa mencapai 300 mmscfd dan minyak sebanyak 13.000 barel per hari. Untuk rencana ekspansi, Newcombe menyatakan, pihaknya tidak akan ekspansi selain di Kalimantan Timur karena, tahun ini merupakan tahun tersibuk bagi Vico. "Jadi tahun ini hanya fokus meneruskan aktivitas pengeboran untuk Blok CBM dan pengolahan untuk gas konvensional," imbuh dia.
Newcombe bercerita, meski sudah di bor, pihaknya belum bisa memastikan berapa cadangan CBM yang terkandung di Blok Sanga-sanga. Untuk itu, "Kami sangat memerlukan bantuan pemerintah dalam memberi insentif. Pemerintah sebetulnya harus memahami soal ini untuk perkembangan industri, bukan hanya untuk Vico tapi juga untuk yang lain," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News