Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. VinFast menawarkan program berlangganan baterai (battery subscription) bagi para konsumen yang membeli mobil listrik merek asal Vietnam tersebut. Hal ini demi mengurangi biaya awal secara signifikan, mengingat baterai kerap kali menjadi komponen mobil listrik yang paling mahal.
Laporan tahun 2022 oleh Cornwall Insight menunjukkan bahwa harga baterai dapat mencapai hingga 30% dari total harga kendaraan listrik itu sendiri.
Ketentuan berlangganan baterai VinFast cukup mudah. Pemilik membayar harga awal yang jauh lebih rendah untuk mobil listrik tersebut, serupa dengan uang muka pembelian mobil tradisional. Sisa biaya yang terkait dengan baterai kemudian ditanggung melalui biaya berlangganan bulanan. Dalam model ini, pemilik mobil listrik tidak perlu melakukan deposit untuk baterai berlangganan.
CEO VinFast Indonesia, Tran Quoc Huy mengatakan, layanan berlangganan baterai ditujukan untuk memastikan bahwa gabungan biaya berlangganan baterai dan pengisian daya tetap jauh lebih rendah dibandingkan mengoperasikan mobil berbahan bakar bensin di segmen yang sama bagi pemilik mobil listrik.
Baca Juga: Produsen Mobil Listrik Masuk, Pebisnis Kawasan Industri Siap Tampung
Selain itu, mobil listrik mampu menawarkan manfaat tambahan berupa potensi biaya AC yang lebih rendah dibandingkan mobil bertenaga bensin. Keuntungan ini terutama terlihat di iklim panas yang terjadi di pasar Asia Tenggara, seperti Vietnam dan Indonesia.
Program berlangganan baterai berpotensi secara langsung mengurangi biaya transportasi bulanan. Hal ini dapat menjadikan mobil listrik sebagai pilihan yang lebih mudah diakses oleh konsumen yang memiliki anggaran terbatas, sehingga mempercepat adopsi mobil listrik.
Menurut ketentuan program langganan baterai VinFast, untuk model VFe34, konsumen akan membayar Rp 1.500.000 per bulan untuk jarak hingga 3.000 km, dan Rp2.600.000 per bulan untuk perjalanan melebihi 3.000 km. Ambang batas 3.000 km (atau sekitar 100 km per hari) tampaknya dipilih secara strategis agar cocok dengan kebiasaan mengemudi rata-rata di Indonesia.
Selain itu, VinFast meyakini program langganan baterainya dapat mengatasi kekhawatiran utama calon pembeli mobil listrik yakni degradasi baterai.
“Kesehatan baterai adalah masalah paling mengkhawatirkan bagi pemilik mobil listrik,” imbuh Tran Quoc Huy, dalam siaran pers yang diterima Kontan, Rabu (3/4).
Untuk mengatasi kekhawatiran ini, VinFast mengeluarkan kebijakan langganan baterai yang mencakup penggantian baterai gratis ketika kondisi kesehatan baterai turun di bawah 70% dari kapasitas aslinya. Hal ini dapat menghilangkan potensi biaya baterai baru yang timbul di kemudian hari yang dapat mencakup sebagian besar harga awal mobil.
Baca Juga: Peluang Besar, VinFast Tawarkan Penyewaan Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
Tran Quoc Huy optimistis program langganan baterai akan memungkinkan VinFast mempertahankan kinerja penjualan yang optimal dan menghasilkan nilai jual yang lebih tinggi untuk kendaraannya. Dengan memperkenalkan program langganan baterai ini, VinFast berharap dapat menciptakan pengalaman kepemilikan mobil yang lebih stabil.
“Sistem ini juga memiliki potensi membuat kendaraan VinFast lebih menarik bagi pelanggan yang khawatir tentang retensi nilai mobil listrik dalam jangka panjang," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News