Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Belakangan ini, jagat maya dihebohkan dengan kabar dari Taiwan bahwa produk Indomie rasa Soto Banjar Limau Kuit terdeteksi mengandung zat Etilen oksida di atas batas aman. Tak tinggal diam, manajemen PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), produsen Indomie, merespon kabar tak sedap tersebut.
Kabar kandungan Etilen oksida ini langsung jadi sorotan banyak pihak. Pasalnya, Indomie adalah mi instan kesayangan banyak orang.
Di sisi lain, Etilen oksida adalah zat kimia yang berbahaya jika terpapar langsung. Meskipun sering digunakan dalam industri untuk membuat produk baru, zat ini sebenarnya tidak diizinkan untuk digunakan pada makanan atau minuman.
Baca Juga: Ucapan Di Podcast Viral, Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur Dari DPR
Melalui pernyataan resminya, Indofood menegaskan beberapa hal penting untuk menenangkan para pencinta Indomie.
Pertama, Indofood menjamin semua mi instan yang mereka produksi di Indonesia sudah sesuai standar keamanan pangan yang ditetapkan oleh BPOM RI dan standar internasional Codex. Jadi, prosesnya terjamin aman, sesuai aturan berlaku.
Kedua, produk mi instan mereka juga sudah mengantongi sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia). Selain itu, pabrik-pabriknya juga sudah memenuhi standar internasional, seperti ISO 22000 atau FSSC 22000. Ini menunjukkan bahwa proses produksinya benar-benar diawasi dengan ketat.
Ketiga, Indofood bukan pemain baru di pasar internasional. Mereka sudah lebih dari 30 tahun mengekspor produknya ke berbagai negara. Pengalaman yang panjang ini menunjukkan bahwa Indomie memang sudah diterima di banyak tempat.
Tonton: Menko Pangan: Ada 14 Kontainer Udang dari Filipina Masuk RI Terdeteksi Radioaktif
Keempat, mereka memastikan semua produk yang diekspor sudah mematuhi semua peraturan dan standar keamanan pangan di negara tujuan. Jadi, kalau ada masalah, mereka pasti akan segera menanganinya.
Menurut laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Taiwan, satu batch Indomie Soto Banjar Limau Kuit dengan tanggal kedaluwarsa 19 Maret 2026 terdeteksi mengandung residu pestisida etilen oksida di atas batas yang mereka tetapkan. Pusat Keamanan Pangan (CFS) Taiwan bahkan meminta warganya untuk tidak mengonsumsi produk dari batch tersebut. Mereka juga sedang menyelidiki apakah produk ini sudah masuk ke Hong Kong.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indomie Soto Banjar Dilaporkan Mengandung Etilen Oksida, Indofood: Sudah Sesuai Standar BPOM", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2025/09/14/170000226/indomie-soto-banjar-dilaporkan-mengandung-etilen-oksida-indofood--sudah-sesuai.
Selanjutnya: 25 Ucapan Hari Demokrasi Internasional 2025, Bisa Untuk Caption dan Status Sosmed
Menarik Dibaca: 25 Ucapan Hari Demokrasi Internasional 2025, Bisa Untuk Caption dan Status Sosmed
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News