kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.209   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.859   -19,46   -0,28%
  • KOMPAS100 998   -4,08   -0,41%
  • LQ45 763   -2,94   -0,38%
  • ISSI 226   -0,97   -0,43%
  • IDX30 393   -1,60   -0,40%
  • IDXHIDIV20 454   -2,06   -0,45%
  • IDX80 112   -0,42   -0,37%
  • IDXV30 114   -0,32   -0,28%
  • IDXQ30 127   -0,98   -0,77%

Virtue Diagnostics Klaim Miliki Manufaktur IVD Terbesar di Indonesia


Selasa, 05 Maret 2024 / 19:50 WIB
Virtue Diagnostics Klaim Miliki Manufaktur IVD Terbesar di Indonesia
Peralatan produksi di pabrik alat kesehatan PT Virtue Diagnostics Indonesia.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - CIKARANG. PT Virtue Diagnostics Indonesia atau Virtue, sebagai bagian dari Virtue Group mengklaim memiliki pabrik In Vitro Diagnostic (IVD) dengan kuantitas produksi terbesar di Indonesia.

Untuk diketahui, IVD alat kesehatan yang digunakan untuk pemeriksaan spesimen dari dalam tubuh manusia secara In Vitro yang nantinya dapat menyediakan informasi untuk diagnosa, pemantauan atau gabungan pemeriksaan.

Senior Manager Market Development Virtue Kurniasari Endah mengatakan dari kapasitas produksi pabrik pertamanya, Virtue dapat memproduksi 6.000 liter reagen per hari. 

Baca Juga: Jadi Pemain Baru Bisnis Alkes di Indonesia, Virtue Diagnostics Investasi US$ 10 Juta

“Jadi pabrik ini mampu untuk memproduksi lebih dari 1.000 unit instrumen per tahun, dan lebih dari 6.000 liter reagen per hari. Kapasitas ini akan sanggup memenuhi kebutuhan nasional akan reagen-reagen dan instrumen IVD di Indonesia,” katanya saat ditemui Kontan, Selasa (5/3).

Ia juga menambahkan alasan Virtue Group yang pusatnya berada di China ini berinvestasi di Indonesia dan akhirnya mendirikan Virtue.

“Karena ini merupakan strategi global untuk memasuki market Asia Tenggara, kami membutuhkan manufaktur site yang bisa mampu memproduksi bukan hanya untuk kebutuhan nasional di Indonesia, tetapi juga untuk market ekspor di Asia Tenggara,” jelasnya. 

Ditambahkan, Virtue Diagnostics Indonesia Country Manager, Martin Marpaung pihaknya juga berkaca pada kesediaan alat kesehatan di Indonesia saat Covid-19 melanda. Bahkan hingga sekarang masih banyak alkes yang diimpor dari luar negeri. 

“Bicara market, terkait dengan ketahanan alkes, kita menyadari bahwa banyak produk impor, apalagi kalau kita belajar dari kasus Covid-19. Jadi itu jugalah yang mendasari kami membangun fasilitas produksi dalam negeri. Meski begitu, marketnya kita akan menyasar lokal dan mancanegara,” tambahnya. 

Baca Juga: Menkes Minta Aspaki Jadi Pelopor Kemajuan Industri Kesehatan Dalam Negeri

Lalu, terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Martin mengatakan saat ini Virtue sedang bekerja sama dengan lembaga verifikator yang ditunjuk pemerintah. Namun ia meyakini bahwa produk dari perusahaannya bisa berpengaruh pada peningkatan alkes dalam negeri.

“Inikan ada lembaga verifikator yang ditunjuk pemerintah. Saat ini kami sedang bekerja sama dengan Sucofindo jadi angka pastinya sedang menunggu proses dari Sucofindo. Tapi berdasarkan self assessment yang kita lakukan TKDN-nya diatas 40 persen saat ini,” jelasnya. 

Saat ini, Virtue Indonesia telah menerima izin edar kurang lebih untuk 20 produk untuk siap dipasarkan. Selain Indonesia, anggota dari group of Virtue Diagnostics antara lain adalah Virtue Diagnostics Singapore, Virtue Diagnostics Suzhou, Panovue di Shanghai dan Labtest di Brazil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×