kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Visi Media Asia (VIVA) akan terbitkan 1,65 miliar lembar saham baru


Kamis, 25 April 2019 / 18:04 WIB
Visi Media Asia (VIVA) akan terbitkan 1,65 miliar lembar saham baru


Reporter: Kenia Intan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) akan menerbitkan saham baru. Melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMT-HMETD) VIVA akan perkuat struktur modal perusahaan.

Jumlah saham yang diterbitkan sebanyak-banyaknya sekitar 1,65 miliar lembar saham. Angka ini setara dengan 10% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Menurut data yang dihimpun Kontan.co.id, modal yang diperoleh dari penambahan saham baru akan ditempatkan dan disetorkan di seri A. Penambahan ini menaikkan 9,09% jumlah modal yang ditempatkan dan disetor seri A, dari yang semula Rp 1,54 triliun menjadi Rp 1,71 triliun.

Dana yang didapat dari saham baru akan digunakan untuk membiayai sebagian utang. Sebesar US$ 9,4 juta dialirkan untuk membiayai kewajiban PT Lativi Media Karya (TV One) yang akan jatuh tempo pada Oktober 2019. Selain itu, dana akan dimanfaatkan untuk keperluan modal kerja, dan pengembangan usaha.

"Ini awal yang baik, secara umum VIVA group itu open for business, " kata Presiden Direktur VIVA Anindya Bakrie menanggapi rencana PMT-HMETD perusahaannya, Kamis (25/4), di Bakrie Tower usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Ia optimistis aksi koperasi ini akan berjalan melihat kondisi pasar yang membaik usai melalui masa Pemilihan Umum (Pemilu). Dilihat dari fundamental bisnis VIVA, Anindya mengaku mulai ada tanda-tanda perbaikan di kuartal I-2019, setelah tahun 2018 menjadi tahun yang berat untuk VIVA.

Tercatat VIVA merugi sekitar Rp 1,1 triliun, dan pendapatannya menurun hingga 13%. Selain itu, bisnis ini dinilai tetap berpotensi tumbuh berdampingan dengan industri atau ekosistem yang serba digital.

Sekadar informasi, sempat beredar rumor Piter Tanuri dan Erik Tohir akan membeli saham VIVA, namun hingga saat ini Perseroan belum memperoleh konfirmasi mengenai calon pemodal atau investor yang akan membeli saham yang diterbitkan. "Saya juga dengar rumor itu dari media, tentunya kita tidak berani bicara dulu saat ini," kata Anindya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×