kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,16   3,41   0.38%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Volume ekspor karet naik, tapi nilainya turun


Sabtu, 23 Agustus 2014 / 15:55 WIB
Volume ekspor karet naik, tapi nilainya turun
ILUSTRASI. Promo Burger King hari ini, 10 Maret 2023. Tersedia Paket Friyay Chicken non-pedas & Paket Angry Menu serba pedas


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Komoditas karet merupakan salah satu produk unggulan eksport Indonesia. Kepala Pusat Humas Kemendag Ani Mulyati mengatakan sektor karet alam menyumbang 4,61% dari total ekspor nonmigas Indonesia pada 2013 (US$ 149,92 miliar).

"Pada saat ini, karet merupakan salah satu komoditas andalan ekspor utama Indonesia. Indonesia merupakan negara penyuplai terbesar ke-2 di dunia setelah Thailand,"  tegas Ani Mulyati, dalam siaran pernya, Sabtu (23/8).

Berdasarkan data Ditjen Perkebunan, pada tahun 2013, produksi karet alam Indonesia mencapai 3,2 juta ton dengan jumlah sekitar 16% atau sekitar 0,5 juta ton teralokasikan untuk pemenuhan kebutuhan domestik dan 84% atau sekitar 2,7 juta ton ditujukan untuk pasar ekspor.

Dari sisi volume, ekspor karet pada 2013 mengalami peningkatan sekitar 10,7% dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 2,44 juta ton. Sementara itu dari sisi nilai, terjadi tren penurunan sekitar 12,1%, yakni dari US$ 7,86 miliar, pada tahun 2012, menjadi hanya US$ 6,91 miliar.

Negara tujuan utama ekspor karet pada 2013 adalah Amerika Serikat dengan volume mencapai 609.800 ton atau sekitar 22,6%, diikuti China dan Jepang yang masing-masing sebesar 511.700 ton sekitar 18,9% dan 425.900 ton atau sekitar 15,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×