kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Volume pengangkutan Trans Power Marine (TPMA) naik mencapai 30% di kuartal IV 2020


Jumat, 04 Desember 2020 / 18:31 WIB
Volume pengangkutan Trans Power Marine (TPMA) naik mencapai 30% di kuartal IV 2020
ILUSTRASI. PT Trans Power Marine Tbk. KONTAN/Fransiskus Simbolon/21/05/2019


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan logistik dan pelayaran, PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) mengatakan pada kuartal IV ini mendapatkan peningkatan volume pengiriman mencapai 20% sampai 30%.

Direktur TPMA, Rudy Sutiono mengatakan peningkatan volume ini didorong oleh impor batubara yang dibutuhkan oleh China.

"China menutup pengiriman batubara dari Australia karena masalah politik. Di sini, Indonesia diuntungkan karena bisa mengekspor batubara ke China. Kapal-kapal kami yang bekerja kepada pihak Transcipent sangat sibuk. Satu kapal bolak-balik dari pelabuhan ke mother vessel membawa batubara mencapai 2 kali lipat dari biasanya," jelas Rudy kepada Kontan, Jumat (4/12).

Ia mengatakan, saat ini kapal pengangkut batubara bisa 12 kali pulang pergi. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari masa sebelum pandemi.

Rudy juga mengatakan, pihaknya tidak menaikkan tarif pengangkutan saat ini. Ia menjelaskan, selain pihaknya tidak menerima efek dari terhambatnya ekspor sebab tidak memiliki pengiriman kontainer, TPMA tidak bisa menaikkan tarif secara sepihak.

Baca Juga: Permintaan Batubara PLN Berkurang, Kinerja PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) Turun

"Kalau di jenis pengiriman yang kami lakukan, mungkin contohnya adalah, jika sebuah perusahaan pemilik tambang menerima keuntungan lebih dari kenaikan harga batubara, maka kami berharap tarif pengangkutan juga berubah. Tetapi ini atas persetujuan dua belah pihak. Tetapi kami tidak menaikkan tarif agar partner tidak beralih kepada kompetitor," sambungnya.

Rudy berkata saat ini seluruh 37 set kapal tug dan boats beroperasi semua. Tak ketinggalan dengan 3 crane boats.

TPMA mengatakan dengan kuantitas pengiriman batubara yang sedang melonjak saat ini, pihaknya memproyeksi kinerja akhir tahun masih bisa positif alias mencetak pendapatan bersih.

"Kami sudah revisi target awal karena adanya pandemi dan resesi. Tetapi, setelah kinerja kuartal II dan III yang slow, kami melihat kuartal IV lebih baik. Setidaknya akhir tahun ini kami masih mencetak income dan memiliki cashflow, walau total revenue tidak terlalu jauh atau lebih kecil dari 2019," tutupnya.

Selanjutnya: Laba bersih Trans Power Marine (TPMA) turun 70,25%, ini sebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×