kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Volume Penjualan Indocement (INTP) Turun di Semester I-2022


Jumat, 19 Agustus 2022 / 16:14 WIB
Volume Penjualan Indocement (INTP) Turun di Semester I-2022
ILUSTRASI. volume penjualan PT?Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun di semester I-2022


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) melaporkan penurunan volume penjualan di semester I-2022. Penurunan penjualan terjadi pada penjualan ekspor maupun domestik di sepanjang semester pertama tahun ini.

Melansir data penjualan, Jumat (19/8), INTP mencatatkan volume penjualan sebanyak 7,68 juta ton dalam enam bulan pertama tahun 2022. Jumlah ini turun 6,2% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu, sebesar 8,19 juta ton

Secara rinci, penjualan domestik tercatat sebesar 7,52 juta ton, turun 5,6% dibanding semester I-2021. Sementara, volume penjualan semen domestik (tanpa klinker) tercatat sebesar 7,1 juta ton, turun 302.000 ton atau 4,1% dibandingkan volume pada periode yang sama tahun lalu.

Adapun pangsa pasar atau market share domestik Indocement menjadi 24,3%. Ini mengalami penurunan dari market share pada semester I-2021 yang sebesar 25,6%.

Baca Juga: Kenaikan Biaya Energi Menjadi Penekan Kinerja Indocement (INTP)

Selaras, penjualan ke pasar ekspor Indocement juga turun 25,9% dari 222.000 ton menjadi 165.000 ton di semester I-2022.

Selain kinerja operasional yang kurang mumpuni, kinerja keuangan INTP juga masih dalam tekanan. Walau sukses mencatat kenaikan pendapatan, laba Indocement justru terjungkal di semester I-2022.

Terlihat, pendapatan Indocemet di semester I-2022 mencapai Rp 6,91 triliun, naik 3,75% dari pendapatan di semester pertama 2021 sebesar Rp 6,66 triliun. Namun, kenaikan pendapatan ini disebabkan oleh kenaikan harga jual yang dilakukan Indocement pada bulan Maret dan bulan Juni 2022 silam.

Salah satu penekan kinerja INTP adalah naiknya beban-beban. Beban pokok pendapatan misalnya, pada Semester pertama 2022 naik 12,5% dari semula Rp 4,57  triliun menjadi Rp 5,14 triliun.

 

Kenaikan beban pokok ini disebabkan oleh kenaikan biaya energi, terutama dari melonjaknya harga batubara dan harga bahan bakar minyak (BBM) Industri. Akibatnya, marjin laba bruto turun menjadi 25,6% di semester pertama 2022 dari sebelumnya 31,4%

Alhasil, INTP membukukan laba bersih Rp 291,54 miliar di semester pertama 2022. Realisasi ini menurun 50,3% dari laba bersih yang diraup Indocement pada periode yang sama tahun lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×