kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

VW pastikan bangun pabrik di Indonesia


Kamis, 25 Juli 2013 / 11:38 WIB
VW pastikan bangun pabrik di Indonesia
ILUSTRASI. Ingin Menanam Daun Bawang di Rumah? Begini Langkah-Langkah Mudahnya


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Volkswagen AG segera memberi kepastian rencana pembangunan pabrik di Indonesia dan akan diumumkan langsung oleh prinsipalnya pada bulan depan.

"Setelah Lebaran prinsipal akan mengumumkannya langsung. Kami menunggu saja," jelas Andrew Nasuri, Chief Executive Officer (CEO) PT Garuda Mataram Motors (GMM) selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) VW di Indonesia di Jakarta Selatan, (24/7).

Kepastian VW merakit mobil di Indonesia sudah disampaikan prinsipal tahun lalu dengan investasi US$ 140 juta atau setara Rp 1,26 triliun dengan kapasitas produksi 50.000 unit per tahun. Grup Indomobil, mitra usaha VW di Indonesia sudah menyiapkan lahan di Bukit Indah, Cikampek, Jawa Barat, seluas 30 hektare.

"Saya tidak bisa mengatakan bentuk pengumuman itu. Petunjuknya positif," imbuh Andrew. Sumber internal menjelaskan, saat ini persiapan pendirian pabrik sudah mencapai 80%, termasuk pemilihan perusahaan pemasok lokal.

Pembangunan pabrik membutuhkan waktu setidaknya 2 tahun. Untuk itu baru bisa berproduksi pada akhir 2015 atau awal 2016. Indonesia tetap dipilih VW menjadi basis produksi di ASEAN karena pasarĀ  yang terus dibandingkan Thailand yang mulai jenuh.

Awal bulan ini (Juli), Coordinator Development Volkswagen Group, Ulrich Hackenberg mengatakan, VW sedang mengembangkan model baru yang dibuat dariĀ  baja ringan dan ramah lingkungan untuk segmen baru, yaitu pembeli mobil pertama dengan banderol 6.000 euro (Rp 76,7 juta) per unit.

Model ini dipersiapkan untuk negara-negara berkembang, setelah China. "Kami mau punya kendaraan untuk keluarga dengan harga antara 6.000 sampai 8.000 euro," terang Ulrich, kala itu. (Agung Kurniawan/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×