kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

VW pastikan bangun pabrik di Indonesia


Kamis, 25 Juli 2013 / 11:38 WIB
VW pastikan bangun pabrik di Indonesia
ILUSTRASI. Ingin Menanam Daun Bawang di Rumah? Begini Langkah-Langkah Mudahnya


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Volkswagen AG segera memberi kepastian rencana pembangunan pabrik di Indonesia dan akan diumumkan langsung oleh prinsipalnya pada bulan depan.

"Setelah Lebaran prinsipal akan mengumumkannya langsung. Kami menunggu saja," jelas Andrew Nasuri, Chief Executive Officer (CEO) PT Garuda Mataram Motors (GMM) selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) VW di Indonesia di Jakarta Selatan, (24/7).

Kepastian VW merakit mobil di Indonesia sudah disampaikan prinsipal tahun lalu dengan investasi US$ 140 juta atau setara Rp 1,26 triliun dengan kapasitas produksi 50.000 unit per tahun. Grup Indomobil, mitra usaha VW di Indonesia sudah menyiapkan lahan di Bukit Indah, Cikampek, Jawa Barat, seluas 30 hektare.

"Saya tidak bisa mengatakan bentuk pengumuman itu. Petunjuknya positif," imbuh Andrew. Sumber internal menjelaskan, saat ini persiapan pendirian pabrik sudah mencapai 80%, termasuk pemilihan perusahaan pemasok lokal.

Pembangunan pabrik membutuhkan waktu setidaknya 2 tahun. Untuk itu baru bisa berproduksi pada akhir 2015 atau awal 2016. Indonesia tetap dipilih VW menjadi basis produksi di ASEAN karena pasarĀ  yang terus dibandingkan Thailand yang mulai jenuh.

Awal bulan ini (Juli), Coordinator Development Volkswagen Group, Ulrich Hackenberg mengatakan, VW sedang mengembangkan model baru yang dibuat dariĀ  baja ringan dan ramah lingkungan untuk segmen baru, yaitu pembeli mobil pertama dengan banderol 6.000 euro (Rp 76,7 juta) per unit.

Model ini dipersiapkan untuk negara-negara berkembang, setelah China. "Kami mau punya kendaraan untuk keluarga dengan harga antara 6.000 sampai 8.000 euro," terang Ulrich, kala itu. (Agung Kurniawan/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×