kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wabah virus corona belum berdampak terhadap operasional Vale Indonesia (INCO)


Selasa, 31 Maret 2020 / 12:15 WIB
Wabah virus corona belum berdampak terhadap operasional Vale Indonesia (INCO)
ILUSTRASI. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berlum terdampak wabah virus corona. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/foc.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memberikan laporan terkait dampak pandemi Corona (Covid-19) terhadap kinerja perusahaan. Emiten nikel tersebut memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam keterbukaan informasi tertanggal Senin (30/3) kemarin.

Sekretaris Perusahaan Vale Indonesia Cut Fika Lutfi mengungkapkan, pandemi Corona bisa berpengaruh terhadap kinerja keuangan INCO. Sebab, Corona telah membuat tekanan dan pelambatan perekonomian regional dan global yang berdampak terhadap harga komoditas dunia, termasuk nikel.

Baca Juga: Lebih fleksibel, perusahaan tambang bisa revisi rencana kerja (RKAB) mulai triwulan I

Sedangkan formula penjualan produk nikel matte INCO, kata Fika, didasarkan pada referensi harga nikel di London Metal Exhange (LME). "Maka melemahnya harga nikel berpengaruh terhadap kinerja keuangan Perseroan," ungkap Fika seperti dikutip dari keterbukaan informasi, Senin (30/3).

Kendati begitu, Fika menjelaskan bahwa INCO memiliki perjanjian penjualan jangka panjang yang bersifat wajib beli dengan konsumen. "Hal ini memberikan kepastian bahwa semua hasil produksi nikel matte akan dikirim kepada konsumen," sambungnya.

Walau berpotensi mengganjal kinerja keuangan INCO, namun Fika menyebut hingga sekarang pandemi Corona belum mengganggu pasokan bahan baku sehingga kegiatan operasional INCO masih berjalan normal. Meski, INCO tetap melakukan antisipasi untuk mengurangi dampak menyebarnya Corona terhadap kegiatan operasional.

Untuk mengurangi paparan interaksi karyawan, sesuai himbauan pemerintah pusat maupun daerah, INCO telah menerapkan kebijakan Work From Home bagi karyawan pendukung kegiatan usaha dengan memanfaatkan teknologi daring yang tersedia.

Baca Juga: Corona ganjal bisnis nikel, Vale Indonesia (INCO) masih melihat perkembangan situasi


Fika bilang, pihaknya juga mengambil tindakan yang diperlukan untuk mendukung para karyawan yang tidak dapat meninggalkan tempat kerjanya. Terutama di departemen pertambangan dna fasilitas pengolahan. Antara lain dengan memberikan bantuan logistik dan keuangan, pemeriksaan suhu tubuh, penerapan social distancing, serta penyediaan hand sanitizer dan alat pelindung diri yang memadai.

Lebih lanjut, Fika mengatakan bahwa INCO juga telah menyiapkan business continuity plan untuk mengantisipasi dampak yang lebih serius dari penyebaran Covid-19 terhadap kegiatan operasional. Ia bilang, skenario produksi INCO dikembangkan berdasarkan tingkat penyebaran, ketersediaan tenaga kerja dan juga faktor-faktor non-teknis lainnya.

"Perseron akan senantiasa mengedepankan kesehatan dan keselamatan pekerja dalam pengambilan keputusan terkait kegiatan operasional," sebut Fika.

Di sisi lain, sambungnya, penurunan harga minyak dunia sejak awal tahun berperan dalam penurunan biaya produksi. Fika mengatakan, sekitar 30% kontribusi biaya operasi berasal dari biaya bahan bakar minyak.

Baca Juga: Terdampak virus corona, Ifishdeco (IFSH) buka peluang revisi target produksi nikel

Sehingga, mengacu pada hal-hal tersebut, Fika menegaskan bahwa secara keseluruhan, Covid-19 belum memiliki dampak secara langsung kepada kondisi keuangan INCO sampai saat ini. Namun, ia menyebut bahwa INCO telah menyiapkan skenario produksi apabila penyebaran Covid-19 berdampak pada kegiatan operasional.

Sayang, Fika tidak menjelaskan detail skenario yang dimaksud. "Perseroan akan menginformasikan secara terbuka apabila keputusan yang berdampak pada berkurangnya kegiatan operasional diambil," kata Fika.

Sembari berupaya memberikan perlindungan bagi seluruh karyawan, Fika bilang bahwa pihaknya berharap pandemi Covid-19 bisa segera mereda dan perekonomian bisa kembali pulih. "Dengan demikian, kondisi pasar nikel di semester kedua tahun 2020 akan kembali tumbuh seiring dengan naiknya permintaan nikel dunia," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×