Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona telah membuat produksi dan penjualan nikel terhambat. Untuk memitigasi hal itu, salah satu emiten nikel, PT Ifishdeco Tbk (IFSH) membuka opsi untuk merevisi target produksi di tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Ifishdeco Christo Pranoto mengungkapkan, produksi dan penjualan bijih atau ore nikel IFSH pada kuartal pertama tidak secara signifikan terdampak efek gulir virus corona.
Menurutnya, adanya percepatan larangan ekspor ore nikel kadar rendah mulai 1 Januari 2020 telah melepaskan IFSH dari ketergantungan terhadap pasar ekspor. Pasalnya pada tahun lalu, ekspor ore IFSH hampir 100% dijual ke pasar China.
Baca Juga: Duh, proyek Smelter Ifishdeco (IFSH) terhambat wabah corona
Dengan adanya larangan ekspor tersebut, IFSH telah mengalihkan penjualan ekspor ke pasar lokal. "Dengan penyetopan ekspor kami langsung menyiapkan pengalihan penjualan ke pasar lokal, karena dengan pandemi Covid-19, ekspor pasti terhenti," kata Christo saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (23/3).
Hingga saat ini, produksi dan penjualan ore nikel bisa terjaga sesuai target karena IFSH masih memiliki kontrak penjualan. Namun dengan adanya efek virus corona, smelter di dalam negeri tidak berproduksi dengan kapasitas maksimal. Dengan begitu, smelter berpotensi untuk mengubah target produksi dan juga merevisi kontrak jual-beli ore nikel.
Dampaknya, IFSH pun akan ikut merevisi target produksi dan penjualan ore nikel di tahun ini. Christo menyebut, penurunan produksi berpotensi terjadi lantaran Ifishdeco sudah mulai mengurangi aktivitas di smelternya sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona.
"Apabila kontrak jual beli bijih nikel direvisi oleh smelter lokal sebagai buyer, maka otomatis kami akan mengubah target, apabila perubahan tersebut dapat mengubah capaian dalam kurun waktu setahun ini," jelasnya.