kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wacana insentif bagi industri kayu jadi angin segar bagi SLJ Global (SULI)


Senin, 06 Januari 2020 / 18:49 WIB
Wacana insentif bagi industri kayu jadi angin segar bagi SLJ Global (SULI)
ILUSTRASI. PT Sumalindo Lestari Jaya. Perseroan berusaha di bidang kehutanan, perindustrian dan bidang pertambangan.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

Merespon hal lainnya yakni data dari Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) yang merilis total nilai ekspor kayu olahan Indonesia tahun 2019 sebesar US$ 11,64 miliar atau turun 4% ketimbang nilai ekspor tahun sebelumnya, David menyatakan hal ini tidak bisa dibandingkan dengan kinerja perusahaan karena tidak apple to apple. 

David bilang, data  kayu olahan APHI mengkonsolidasikan penjualan ekspor produk kayu olahan lainnya, seperti pulp, paper, woodworking, veneer, chipwood, kerajinan, dan sebagainya. Sedangkan perusahaan lebih banyak ekspor produk plywood. 

Baca Juga: Ekspor kayu olahan Indonesia sepanjang tahun 2019 turun 4%

Meski demikian, penurunan olahan kayu ekspor disebabkan perang dagang Amerika Serikat dan China. Hal tersebut juga dirasakan SLJ Global lantaran rata-rata harga jual kayu yang turun. Tercatat pendapatan usaha ekspor tertekan hingga 29,6% yoy menjadi US$ 45,88 juta. Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya, SULI mencatatkan penjualan ekspor sebesar US$ 64,45 juta.  

"Masalah harga memang turun signifikan dibanding tahun lalu. Sedangkan volume produksi tidak banyak berubah kami masih jaga walaupun turun tidak banyak," kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×