kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wah! Mobil listrik akan diproduksi 10.000 unit


Selasa, 24 Juli 2012 / 08:33 WIB
Wah! Mobil listrik akan diproduksi 10.000 unit
ILUSTRASI. Petugas menaksir nilai emas nasabah di gerai Pegadaian, Tangerang Selatan, Kamis (10/6)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/10/6/2021.


Reporter: Herlina KD, Agus Triyono, Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Setelah melewati berbagai macam uji coba dan penelitian, akhirnya Senin (23/7) kemarin, pemerintah memastikan bakal memproduksi 10.000 unit mobil listrik pada 2014 mendatang.

Berdasarkan ujicoba yang dilakukan oleh Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan, mobil listrik buatan alumnus ITB, Dasep Ahmadi ini diyakini mempunyai daya tahan yang memang memadai.

Dahlan sudah membuktikan lewat uji coba sejak Senin (16/7) pekan lalu. Namun sampai saat ini mobil tersebut masih mampu menempuh jarak hingga 300 kilometer (km) tanpa mogok dan bisa berjalan dengan kecepatan di atas 100 km per jam. "Sejauh 300 km yang saya tempuh itu tidak pernah mogok. Kalau mogok itu karena kehabisan baterai saja," kata Dahlan, Senin (21/7) kemarin.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Radjasa menambahkan, dari percobaan yang dilakukan oleh Dahlan dan laporan dari tim bentukan SBY diketahui tingkat kesempurnaan mobil listrik yang saat ini sedang dikembangkan di Indonesia sudah mencapai level tujuh.

Katanya, level ini, dua level di bawah level sempurna berdasarkan technologies readiness level yang dipatok di angka sembilan. "Dengan kondisi itulah kami yakin bahwa dalam waktu tidak berapa lama lagi tingkat kesempurnaan mobil ini akan masuk ke level sembilan," kata Hatta

Pemerintah sendiri saat ini tengah melakukan persiapan terkait rencana produksi mobil listrik tersebut secara massal. Pertama, pemerintah segera membangun pusat pengembangan teknologi dan industri otomotif khususnya listrik. Pusat pengembangan ini dibangun sebagai tempat untuk pengembangan dari beberapa riset pendahuluan di LIPI dan kampus.

Kedua, segera mempersiapkan berbagai macam peraturan, termasuk pemberian insentif, utamanya pengurangan pajak bea masuk barang modal dan impor komponen utama perakitan mobil. "Saya harap, insentif itu bisa memproduksi 10.000 unit mobil listrik di 2014 nanti," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×