Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan bisnis waralaba/franchise di Indonesia pada semester I-2025 terpantau belum mengalami lonjakan signifikan.
Djoko Kurniawan, Senior Business Consultant dan Franchise Expert, mengatakan bahwa saat ini baru sekitar 200 merek franchise yang terdaftar secara resmi dan mendapatkan label W dari Kementerian Perdagangan RI.
“Tidak semua bisnis yang mengaku franchise benar-benar sudah terdaftar," ujar Djoko kepada Kontan, Kamis (31/7).
Menurut Djoko, tingginya minat masyarakat terlihat dari antusiasme terhadap pameran Franchise & Business Opportunity yang ramai dikunjungi, serta meningkatnya ketertarikan calon investor untuk mengambil model usaha semacam ini.
Dari sisi sektor usaha, bisnis kuliner masih menjadi primadona. Namun, belakangan ini dua sektor lain juga menunjukkan geliat yang cukup menjanjikan, yakni gaya hidup dan pendidikan.
Baca Juga: Generasi Muda Didorong Lestarikan Batik sebagai Warisan Budaya dan Ekonomi Kreatif
Djoko menuturkan bahwa kedua sektor ini sebenarnya sudah lama memiliki prospek cerah, namun jumlah pelakunya masih terbatas.
“Kini mulai banyak brand yang siap ekspansi secara nasional karena permintaan dari konsumen terus meningkat," ungkapnya.
Bisnis pendidikan bahkan dinilai sebagai investasi jangka panjang yang menarik.
“Modal awalnya tidak terlalu besar, tapi potensi keuntungannya cukup besar. Ini yang banyak dicari investor," jelas Djoko.
Meski prospeknya menjanjikan, sektor franchise dan peluang usaha tetap menghadapi sejumlah tantangan.
Salah satunya adalah masih maraknya pelaku usaha yang menawarkan sistem bisnis tanpa komitmen pendampingan.
“Ada yang hanya menarik biaya kemitraan di awal, lalu mitra dibiarkan berjalan sendiri tanpa sistem dukungan. Ini sangat merugikan mitra," katanya.
Djoko juga mendorong pemerintah untuk memberikan regulasi yang lebih tegas terhadap sistem Peluang Usaha, sebagaimana aturan pada bisnis franchise.
Ia menilai perlindungan hukum bagi mitra usaha harus diperkuat agar ekosistem bisnis ini bisa tumbuh secara berkelanjutan.
Di tengah persaingan yang semakin ketat, baik dari merek lokal maupun brand internasional yang agresif masuk ke pasar Indonesia, Djoko menekankan pentingnya edukasi yang benar kepada calon mitra usaha.
“Pelaku usaha harus menjual sistem usaha dengan cara yang benar. Jangan sampai hanya mengambil untung dari mitra. Pemerintah juga perlu memberikan sanksi tegas kepada pemain-pemain nakal," tegasnya.
Ia optimistis, jika ekosistem dan perlindungan mitra terus diperbaiki, sektor franchise dan peluang usaha akan tumbuh lebih baik di masa mendatang.
Baca Juga: Harga Saham PGEO Terkoreksi Usai Ukir Rekor Baru, Manajemen Tunggu Arahan Danantara
Selanjutnya: 35 Caption Romantis Ucapan National Girlfriend Day Bahasa Inggris untuk Pasangan
Menarik Dibaca: 35 Caption Romantis Ucapan National Girlfriend Day Bahasa Inggris untuk Pasangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News