kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waresix raih pendanaan awal dari East Ventures


Selasa, 20 Februari 2018 / 17:36 WIB
Waresix raih pendanaan awal dari East Ventures
Andree, CEO WARESIX


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Waresix, perusahaan penyedia jasa gudang on-demand yang menghubungkan pemilik usaha dengan operator gudang profesional, hari ini mengumumkan pendanaan tahap awal dari East Ventures. Dana investasi tersebut akan digunakan untuk mempercepat misi Waresix dalam mengembangkan jaringan gudang, infrastruktur dan platform berbasis cloud.

Di Indonesia, industri pergudangan menyumbangkan 15% dari seluruh pasar logistik dengan kisaran mencapai US$ 27 miliar pada tahun lalu. Saat ini, dengan pesatnya pertumbuhan pasar e-commerce, kebutuhan akan pergudangan on-demand diprediksi akan tumbuh secara besar-besaran. Hal ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan para penjual dan manufaktur yang membutuhkan gudang di berbagai lokasi guna mempercepat proses pemesanan.

"Distribusi dan logistik selalu menjadi tantangan di Indonesia karena struktur kepulauannya. Waresix menyediakan solusi untuk strategi pergudangan dinamis yang memungkinkan pelanggannya (pengecer, distributor dan manufaktur) untuk segera menyesuaikan diri dengan permintaan variabel. Pergudangan kami yang dinamis menawarkan fleksibilitas, sehingga pelanggan hanya perlu membayar biaya per unit untuk layanan yang mereka gunakan dan dapat tidak perlu mengeluarkan modal tambahan", ujar Andree, CEO Waresix dalam siaran pers pada Selasa (20/2).

Para pendiri Waresix Andree, Edwin, dan Filbert pertama kali bertemu saat berkuliah di U.C. Berkeley, Amerika Serikat. Ketiga mahasiswa jurusan teknik ini memiliki latar belakang dan spesialisasi yang berbeda (Bisnis Proses, Rantai Pasokan Logistik, dan Ilmu Komputer). Kendati demikian, ketiganya melihat adanya masalah yang sama dari sistem logistik di Indonesia dan potensi pasar yang besar. Andree mengungkapkan bahwa gagasan untuk membangun Waresix datang dari pengalaman mereka ketika harus mendistribusikan barang konsumen (consumer goods) ke 40 titik distribusi di seluruh Indonesia.

Tak hanya itu, sistem logistik yang buruk juga mempengaruhi operasional bisnis seperti konsolidasi persediaan barang di berbagai tempat berbeda, pengelolaan dokumentasi, serta penagihan untuk berbagai pihak. Hal ini kemudian berimbas pada melambatnya bisnis mereka dikarenakan fokus yang terpecah untuk mengatasi masalah tersebut. Itulah mengapa Waresix kemudian dibangun. Sebagai platform dengan sistem manajemen pergudangan, pengguna (UKM) dapat mengelola distribusi gudang, inventaris, pesanan pelanggan, dan siklus penagihan mereka hanya dalam satu aplikasi.

Teknologi Waresix menggunakan algoritma yang mampu membantu pengguna menemukan gudang terbaik untuk menyimpan produk mereka. Perangkat lunak berbasis cloud tersebut menyediakan akses bagi klien untuk mengelola pemesanan mereka, akses ke visibilitas operasional seperti manajemen persediaan dan pengiriman, serta pengelolaan kontrak dan tagihan berbagai gudang," jelas Filbert Hansel, Waresix CTO.

Saat ini Waresix sudah berada di kota-kota besar di Indonesia seperti Jabodetabek, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Lampung, Pekanbaru, Makassar, dan Balikpapan. "Kami berharap Waresix mampu menguasai pasar Indonesia dengan cepat," kata Willson Cuaca, Managing Partner dari East Ventures.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×