kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waskita dan KAI garap proyek LRT Palembang


Rabu, 04 November 2015 / 11:17 WIB
Waskita dan KAI garap proyek LRT Palembang


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) lagi ketiban untung. Perusahaan pelat merah ini mendapat penugasan mengerjakan sarana dan prasarana kereta api ringan atau light rail transit (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan.

Penugasan ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 116 tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan (LRT) di Provinsi Sumatera Selatan sebagai persiapan Asian Games 2018. "Waskita mendapat penugasan untuk mengerjakan prasarana kereta api ringan di Palembang dari bandara internasional Sultan Mahmud Badarudin II ke Jakabaring Sport City,"” kata Antonius Y. Nugroho, Sekretaris Perusahaan PT Waskita Karya Tbk kepada KONTAN, Selasa (3/11).

Waskita berkewajiban membangun jalur, stasiun dan fasilitas operasi. Nantinya LRT sepanjang 22 kilometer (km) ini punya tiga stasiun transit, yaitu di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badarudin II, Masjid Agung Palembang dan Jakabaring Sport City.

Setelah menerima penugasan, manajemen Waskita selama tiga bulan akan segera  segera menyusun dokumen teknis dan anggaran untuk diserahkan ke Kementerian Perhubungan (Kemhub). selanjutnya, Kemhub punya waktu 30 hari untuk memberikan persetujuan.

Dari hitungan sementara, investasi proyek transportasi masal ini sekitar Rp 7 triliun. Seluruh dana berasal dari Kemhub sebagai pihak pemilik proyek tersebut.

Waskita nantinya bakal mengerjakan proyek ini sesuai tahapan. Setiap tahapan proyek kelar, Waskita mendapat ongkos kerja. "Ini bukan proyek investasi, tapi kontraktor murni dengan pemilik proyek Kemhub," tutur dia.

Anton menjelaskan, proyek LRT Palembang berbeda dengan proyek LRT dari PT Adhi Karya Tbk. Di proyek LRT, Adhi Karya berinvestasi serta mendapat dana penyertaan modal negara (PMN) di proyek tersebut.

Nah, untuk tahap awal, Waskita bakal memakai dan internal atau bisa juga eksternal seperti mengajukan penyertaan modal negara (PMN). Namun pihaknya belum bisa memastikan kapan waktu tepat mengajukan permohonan PMN di proyek ini.

Yang jelas, Waskita mendapat target proyek ini sudah bisa berjalan awal 2016 dan ditargetkan bisa beroperasi pertengahan 2018. Anton memastikan Waskita Karya bakal mengerjakan proyek konstruksi ini secara mandiri.

KAI sebagai operator

Selain Waskita, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mendapat mandat sebagai operator LRT Palembang. "KAI siap menjadi operator LRT di Palembang," kata Edi Sukmoro, Direktur Utama KAI kepada KONTAN, Selasa (3/11).

Ia memastikan akan mengikuti penugasan pemerintah untuk mengoperasikan, merawat transportasi tersebut. Untuk pengadaan armada, ia menegaskan, bakal menjadi tanggung jawab pemerintah.

Agus Komarudin, Kepala Humas KAI menambahkan segera melakukan persiapan. Mulai dari kebutuhan sumber daya manusia atau alih teknologi. Apalagi ini menjadi kereta ringan pertama KAI. "Jumlahnya berapa kami belum tahu karena butuh analisa lebih lanjut," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×