kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waskita Karya jalin kemitraan dengan Esri Indonesia adopsi GeoBIM


Selasa, 02 Februari 2021 / 15:17 WIB
Waskita Karya jalin kemitraan dengan Esri Indonesia adopsi GeoBIM
ILUSTRASI. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tetap berkomitmen dalam menerapkan perlindungan pegawai, vendor, pemasok, stakeholder lainnya dan kegiatan operasional dengan terus melakukan peningkatan penerapan protokol kesehatan.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Waskita Karya mengumumkan kemitraan strategis dengan penyedia solusi geospasial terkemuka, Esri Indonesia. Kemitraan itu untuk mengadopsi inovasi di bidang Teknik Digital bernama GeoBIM (Kembar Digital) yang akan memungkinkan Waskita untuk menciptakan infrastruktur dan fasilitas yang lebih tangguh di seluruh negeri.

Kemitraan ini hadir sebagai bagian dari strategi transformasi digital Waskita yang bertujuan untuk memanfaatkan teknologi pintar dan Big Data untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, produktivitas, keselamatan tenaga kerja, dan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.

Inti dari kemitraan ini adalah solusi Sistem Informasi Geografis (GIS) yang mengintegrasikan, mengelola, dan menganalisis berbagai data termasuk data BIM (Building Information Modeling). Tujuannya untuk memberikan wawasan yang lebih luas kepada desainer dan arsitek dalam hal lokasi, orientasi, dan lokasi struktur yang akan digunakan bahkan sampai bahan bangunan.

Menurut Chief Executive Officer Esri Indonesia Achmad Istamar, meskipun GIS diperlukan untuk perencanaan dan pengoperasian kota, jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya dalam konteks lingkungan sekitarnya, informasi BIM sangat penting untuk mendesain dan pembangunan konstruksi struktur tersebut.

Baca Juga: Waskita Karya Realty tambah setoran modal untuk pengembangan proyek di Cibitung

“Integrasi BIM dan GIS (juga dianggap sebagai GeoBIM) akan menghasilkan Kembar Digital 3D yang akan membantu Waskita membuat desain yang memaksimalkan nilai jangka panjang dari infrastruktur jangka panjang di seluruh negeri,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (2/2).

Selain itu, lanjutnya, GeoBIM akan memungkinkan para perencana, insinyur, dan arsitek untuk memvisualisasikan dan bereksperimen dampak desain mereka terhadap lingkungan dan lanskap yang ada pada peta 3D untuk memastikan infrastruktur dan fasilitas dalam proyek mendatang mendukung kebutuhan masyarakat sekitar.

Istamar juga menjelaskan bahwa GeoBIM diharapkan dapat memecah silo dan mengkonsolidasikan data dari berbagai departemen Waskita ke dalam satu platform pemetaan dinamis. “Ini adalah standar praktik terbaik saat ini untuk pengelolaan data karena setiap proyek dan pemangku kepentingan mendapat manfaat dari memiliki satu titik kebenaran untuk semua data proyek,” katanya.

Dengan demikian, semua pemangku kepentingan dapat melihat desain keseluruhan proyek dan memahami hubungan antara lingkungan dan struktur yang direncanakan sehingga kemungkinan yang diperlukan dikembangkan untuk menghindari ketidakefisienan dan pemborosan selama proyek berjalan.

Baca Juga: Surat utang jatuh tempo korporasi selama Februari 2021 mencapai Rp 10,64 triliun

Dengan adanya COVID-19, telah mendorong banyak organisasi untuk mengadopsi transformasi digital dengan sangat cepat. Waskita Karya mengambil pendekatan berpikiran maju tentang inovasi dengan memikirkan bagaimana adopsi teknologi mereka dapat membantu memajukan industri infrastruktur di Indonesia.

“GeoBIM adalah tren terbaru dalam rekayasa dan konstruksi digital yang melanda seluruh dunia. Kami berharap dengan bermitra dengan Esri Indonesia dalam inisiatif yang menarik ini dan akan mengantarkan era baru desain infrastruktur di negara ini," jelas Hadjar Seti Adji, Direktur Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Sistem PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Baca Juga: Ini perubahan penghuni indeks saham BEI yang berlaku mulai 1 Februari 2021

Menurutnya, teknologi memberdayakan perusahaan untuk merencanakan, membuat keputusan, dan mengelola sumber daya dan fasilitas kami dengan lebih baik. Dalam kasus kemitraan ini, GeoBIM akan memungkinkan Waskita untuk bereksperimen secara virtual berbagai konfigurasi perencanaan, menyediakan platform umum untuk komunikasi yang lebih baik dengan banyak pemangku kepentingan serta membuat proses alur kerja yang efisien.

Kemitraan dengan Esri Indonesia dan penggunaan GeoBIM diharapkan akan membawa manfaat yang besar bagi transformasi sistem Big data dan sistem Informasi Infrastruktur.

"Tidak hanya untuk portofolio proyek kami tetapi juga bagi  komunitas konstruksi Indonesia, yang dapat menikmati dan menggunakan infrastruktur dan fasilitas kami. Ini memang merupakan aspirasi utama dalam perjalanan transformasi bisnis kami dan diharapkan akan menginspirasi pemangku hajat konstruksi Indonesia untuk melakukan hal yang sama dan mendukung program ini," tutupnya.

Selanjutnya: Waskita Karya (WSKT) punya obligasi jatuh tempo Rp 1,2 triliun bulan depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×