Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) telah berhasil mengantongi kontrak baru Rp 44,5 triliun sepanjang Januari-September 2017. Pencapaian tersebut setara 74,16% dari total target perusahaan tahun ini.
Sebagian besar perolehan kontrak anyar tersebut didapat dari proyek-proyek infrastruktur terutama yang berkaitan dengan jalan tol. "Jalan tol masih menyumbang porsi sekitar 70%-80%," kata Shastia, Sekretaris Perusahaan Waskita Karya pada KONTAN, Senin (2/10).
Shastia masih sangat optimistis Waskita Karya bisa mencapai target kontrak yang telah ditetapkan perusahaan tahun ini yakni Rp 60 triliun karena masih ada tender sejumlah proyek infrastruktur yang diikuti perseroan.
Adapun proyek-proyek terakhir yang diperoleh Waskita Karya diantaranya proyek gedung terminal dan sarana Penunjang Paket 3 Bandara Ahmad Yani, paket transmisi 500kv paket 1 dan 2, proyek tol Kunciran-Serpong paket I, proyek tol Cilincing-Cibitung dan lain-lain.
Sebelumnya, Muhammad Choliq, Direktur Utama Waskita Karya mengatakan, pihaknya akan menerima pembayaran dari proyek-proyek turnkey (proyek pembayarannya dilakukan setelah pembangunan selesai) sebesar Rp 30 triliun pada semester I 2018. Dana tersebut akan memperbaiki kondisi cash flow perusahaan tahun depan.
Dia menambahkan, meskipun divestasi jalan tol yang direncanakan perusahaan tertunda namun rencana pendanaan perusahaan tidak akan terganggu. "Pembayaran proyek turnkey itu kami pastikan cukup untuk membiayai produksi tahun depandan kondisi cash flow perusahaan akan semakin baik," jelas Choliq,
Namun, meskipun perusahaan akan menerima pembayaran proyek turkey yang cukup besar, Waskita memperkirakan kondisi arus kas perusahaan masih akan tetap negatif tetapi tetap mengalami perbaikan. Pasalnya, emiten konstruksi pelat merah ini menargetkan penjualan sebesar Rp 50 triliun tahun depan.
Seperti diketahui, per semester I 2017, arus kas Waskita Karya yang dipakai untuk kegiatan operasi defisit Rp 4 triliun. Sementara hingga awal September, perusahan sudah mendapatkan kontrak baru Rp 43 triliun dan total kontrak yang dihadapi mencapai Rp 130 triliun. Dari kontrak-kontrak tersebut banyak merupakan jenis proyek turnkey.
Menurut Choliq, cukup wajar jika kondisi cash flow Waskita Karya negatif dengan melihat kondisi pertumbuhan kinerja perusahaan yang sangat tinggi sejak tiga tahun terakhir yang mencapai 100% dan di sisi lain pertumbunan kontrak baru perusahaan sebagian besar didukung oleh proyek turnkey.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News