kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waskita Karya (WSKT) Butuh Rp 3,75 triliun Rampungkan Tol Becakayu Seksi 2B


Minggu, 26 Desember 2021 / 12:12 WIB
Waskita Karya (WSKT) Butuh Rp 3,75 triliun Rampungkan Tol Becakayu Seksi 2B
ILUSTRASI. Pembangunan jalan Tol Becakayu Seksi?2 A di Bekasi, Jawa Barat. Waskita Karya (WSKT) Butuh Rp 3,75 triliun Rampungkan Tol Becakayu Seksi 2B


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berupaya untuk merampungkan pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) tepat waktu. Proyek yang sudah digarap sejak tahun 1996 ini bakal menjadi salah satu jalan tol yang nantinya akan didivestasi.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengakui, emiten konstruksi plat merah ini sempat mengalami kesulitan pendanaan untuk proyek Tol Becakayu di Section 2B, dengan kebutuhan dana yang cukup jumbo, sekitar Rp 3,75 triliun. Kendati begitu, Destiawan mengatakan bahwa sudah ada investor yang akan bekerjasama di proyek ini.

"Sudah ada investor yang akan masuk ke kami, sedang dalam proses. Ada beberapa investor dari negara sahabat, termasuk untuk section 2B dari Bekasi Barat sampai Tambun,” ungkap Destiawan dalam keterangan tertulis yang disiarkan Jum'at (24/12) malam.

Dia menambahkan, saat ini Waskita Karya sedang memperbaiki kondisi keuangan melalui restrukturisasi financing, yang diharapkan rampung pada tahun 2025. Dalam proses tersebut, Waskita akan melakukan divestasi pada 19 jalan tol yang dipegangnya. 

Baca Juga: Lima Kali Lolos, Kini Waskita Beton Precast (WSBP) Hadapi Permohonan PKPU yang ke-6

"Enam (jalan tol) sudah didivestasi, masih ada 13 lagi. Termasuk tujuh yang harus selesai pembangunannya, salah satunya Becakayu ini," sambung Destiawan.

Sebagai informasi, pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu sejatinya dimulai sejak 1996. Namun, krisis moneter 1998 membuat proyek ini terhenti. Kemudian Pada tahun 2015 PT Waskita Karya (Persero) mengambil alih 60% saham badan usaha jalan tol (BUJT) Becakayu PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM).

Proses konstruksi berlanjut, namun sempat terhenti karena adanya covid-19. Dengan adanya alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) 2021, pembangun Jalan Tol Becakayu sampai 2A dapat dilaksanakan.

Baca Juga: Sejumlah BUMN Tertekan Tumpukan Utang Akibat Proyek Penugasan Pemerintah

Waskita Karya menargetkan penyelesaian pekerjaan sampai dengan beroperasinya Jalan Tol Becakayu pada Maret 2022 mulai dari seksi 1 (Prumpung) sampai seksi 2A Ujung (Bekasi Barat) sehingga dapat segera digunakan oleh masyarakat untuk mobilitas kesehariannya dan mengurangi kemacetan lalu lintas di ruas jalan Bekasi-Kampung Melayu tersebut.

Adapun pada Jum'at (24/12) lalu, Waskita Karya menerima kunjungan kerja dari Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan dan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian di area pembangunan Jalan Tol Becakayu. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung perkembangan pembangunan jalan tol yang telah mencapai 96,74%.

Luhut pun mendorong percepatan penyelesaian jalan tol Becakayu. “Pembangunan jalan Tol Becakayu ini sudah dimulai dari tahun 1996, tetapi masih dalam proses penyelesaian hingga sekarang. Oleh karena itu, proyek ini harus segera kita tuntaskan,” tegasnya.

Luhut menyebut, penyelesaian proyek ini penting karena akan mengurangi banyak kemacetan. Jalan tol ini akan berdampak luas untuk melancarkan traffic lalu lintas mulai dari Cawang sampai Tambun. Luhut juga mendorong investasi dari pihak swasta untuk memenuhi kebutuhan investasi.

Baca Juga: Lima Kali Digugat PKPU, Waskita Beton (WSBP) Lima Kali Lolos

"Pendanaan masih butuh sekitar Rp 3,75 triliun dan kita ada pilihan dari konsorsium, namun pasti butuh waktu, ada juga dari pinjaman, dan penanaman modal negara. Namun, tahun depan kita juga akan dorong investasi dari pihak swasta," pungkas Luhut.

Dalam kesempatan yang sama, Hedy Rahadian menekankan bahwa seluruh ruas jalan tol sepanjang sekitar 23,68 km ini ditargetkan selesai pada 2024.

“Ada sejumlah persoalan pendanaan, namun seperti arahan Menko Inves, kita akan coba corporate action, dalam hal ini konsorsium. Mungkin juga ada pinjaman dengan government guaranty dan yang ketiga melalui penambahan modal negara," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×