Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
Dengan divestasi, Waskita mendapatkan dua keuntungan yaitu mengembalikan kapasitas pendanaan lewat pengurangan utang dan memperoleh dana segar untuk mengembangkan proyek infrastruktur lainnya.
Hingga saat ini, Waskita telah sukses melakukan 5 transaksi divestasi. Pada April 2018, Waskita melepas 70% saham PT Waskita Transjawa Toll Road dengan nilai Rp 5 triliun melalui penerbitan Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT).
Akhir tahun 2019, Waskita sukses melakukan divestasi ruas Solo – Ngawi dan Ngawi – Kertosono dengan total nilai mencapai Rp 2,4 triliun.
Pada November 2020, Waskita melepas 30% saham ruas Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu dengan nilai Rp 550 miliar lewat penerbitan RDPT. Kini, Waskita memiliki 13 ruas tol yang telah beroperasi.
Manajemen Waskita pun tetap berkomitmen untuk merealisasikan program divestasi yang sempat tertunda sejak tahun lalu akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) telah mendivestasi 3 ruas tol dengan nilai Rp 4,3 triliun
Pada bulan Maret lalu, PT Waskita Toll Road telah menandatangani Conditional Sales & Purchase Agreement (CSPA) untuk dua transaksi divestasi, yaitu pelepasan 30% saham ruas Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi kepada Kings Ring Ltd. serta divestasi 20% saham pada ruas Tol Semarang – Batang melalui penerbitan RDPT.
Total nilai untuk kedua transaksi divestasi tersebut mencapai Rp 2,3 triliun. Pada Senin (12/04) Waskita dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) juga telah menandatangani CSPA untuk divestasi 20% saham ruas Tol Semarang – Batang dan 35% ruas Tol Cinere – Serpong senilai Rp 2,06 triliun. Transaksi dilaksanakan dengan skema konversi saham dan secara tunai.
Fery menjelaskan bahwa Waskita menargetkan pelepasan 9 ruas jalan tol di tahun ini. Total nilai untuk seluruh transaksi diperkirakan mencapai 10 hingga 11 Triliun Rupiah. Waskita juga berpotensi mengurangi utang hingga Rp20 Triliun apabila seluruh divestasi dapat terlaksana.
“Divestasi tahun ini akan menggunakan beberapa skema transaksi yaitu divestasi langsung, penerbitan RDPT, dan juga shareswap dengan partner strategis,” tutup Fery.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News