kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspada corona, penjualan masker di Apotek K24 naik empat kali lipat di Februari


Selasa, 03 Maret 2020 / 17:06 WIB
Waspada corona, penjualan masker di Apotek K24 naik empat kali lipat di Februari
ILUSTRASI. Gerai waralaba atau kemitraan apotek K24


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan masker kembali meroket. Buktinya, penjualan masker di PT K24 Indonesia atau pemilik Apotek K24 ini naik hingga 4 kali lipat pada Februari 2020 dibandingkan hari biasanya.

Marketing Manager K-24 Indonesia Burhan Bariton menyatakan, sejak bulan Desember permintaan masker sudah mulai naik. Awalnya kenaikan penjualan masker terjadi karena iklim dan cuaca ekstrem yang menyebabkan banyak masyarakat terkena flu dan membutuhkan masker.

"Sejak akhir Januari permintaan masker naik tajam hingga dua kali lipat lebih. Adapun di bulan Februari naik empat kali lipat dari biasanya," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (3/3).

Baca Juga: Ramai virus corona, jangan semena-mena menggunakan masker

Burhan bilang, di wilayah pariwisata seperti Uluwatu Bali, terjadi kenaikan penjualan masker hingga 40 kali lipat. Hal ini disebabkan turis China yang akan pulang memborong seluruh masker yang tersedia, begitu juga dengan para turis yang akan pulang ke daerah terdampak seperti Singapura, dan Hong Kong.

Burhan merinci, penjualan masker medis dan masker N95 terdapat di seluruh cabang Apotek K24 di Indonesia. 

Nah, pada Desember 2019, Apotek K24 menjual kurang lebih 500.000 masker dengan nilai penjualan berkisar Rp 250 juta.

Kemudian di Januari 2020, penjualan tumbuh 14% secara month to month (mtm) menjadi 570.000 masker. Dan akhirnya di Febuari melonjak hingga 75% mtm atau sebanyak 1 juta masker habis. Total nilai penjualan masker di bulan lalu sekitar Rp 600 juta.

Burhan menegaskan, Apotek K-24 tidak menaikkan margin dari harga jual masker. Dalam  kondisi krisis sekarang ini, K-24 lebih berkomitmen untuk fokus melayani masyarakat dan memastikan masyarakat mendapatkan masker.

Meski demikian, tingginya permintaan juga membuat sejumlah pabrik dan distributor memilih untuk mengerek harga jual. Burhan mengaku, beberapa hari ini sudah ada pabrik dan distributor yang menetapkan harga naik 2 kali lipat. Sehingga mau tidak mau K-24 mengikuti harga dari distributor. 

"Tetapi K24 berkomitmen tidak menaikkan margin keuntungan sehingga marginnya tetap normal," tegasnya.

Nah, saat ini pun, stok masker di pabrikan dan suplier juga minim dan terbatas. Distributor pun hanya memiliki jumlah stok masker yang terbatas sehingga retailer seperti Apotek K-24 harus berjuang untuk mendapatkan stok masker dari pabrikan melalui distributor internal.

Baca Juga: Cegah tertular virus corona, pakai masker dengan cara ini

Oleh sebabnya Apotek K24 mengeluarkan kebijakan yang mengutamakan keperluan pelanggan masyarakat Indonesia agar semua memperoleh masker.

Adapun demi memenuhi kebutuhan masker, Apotek K-24 juga mencari alternatif masker bermerek Maskit. Maskit adalah masker merek baru yang reusable dan memiliki kelebihan dibanding masker jenis lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×