kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspada, pasar dan harga batubara diprediksi lebih tertekan di kuartal II 2020


Kamis, 07 Mei 2020 / 13:43 WIB
Waspada, pasar dan harga batubara diprediksi lebih tertekan di kuartal II 2020
ILUSTRASI. Pertambangan batubara


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara yang tercermin dari Harga Batubara Acuan (HBA) dibuka melemah pada periode kuartal II-2020. Melanjutkan penurunan di bulan sebelumnya, HBA Mei merosot 7,08% menjadi US$ 61,11 per ton. Di tengah kondisi pandemi virus corona (Covid-19), pasar dan harga batubara diprediksi belum akan pulih dalam waktu dekat ini.

Ketua Indonesian Mining and Energy Forum (IMEF) Singgih Widagdo memproyeksikan, pasar dan harga batubara pada periode April-Juni 2020 akan lebih tertekan dibanding kuartal pertama. 

Menurut dia, dampak dari pandemi akan terasa di kuartal kedua dengan tren penurunan kebutuhan energi yang masih berlanjut seiring dengan indeks industri yang turun tajam di negara-negara tujuan ekspor batubara Indonesia.

Baca Juga: Indo Tambangraya (ITMG) targetkan produksi batubara capai 20,1 juta ton di tahun ini

Dalam perhitungannya, Singgih menaksir ada penurunan konsumsi energi sekitar 10%-20% di negara importir batubara. 

"Pola masih sama, akibat tekanan coal ekspor, indeks harga turun, termasuk HBA. Dengan indeks industri yang turun tajam, saya melihat di kuartal kedua justru akan dihadapkan pada tekanan yang cukup besar dibanding kuartal I," kata Singgih saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (7/5).

Ia mengungkapkan, potensi pasar ekspor memang masih terbuka. Namun, negara produsen dan eksportir batubara lainnya, seperti Australia juga akan bersaing untuk memperebutkan pasar di tengah pandemi.

"Apalagi Australia juga belum ada keinginan untuk menurunkan volume produksi. Tentu dengan zonasi pasar ekspor yang relatif sama, batubara Indonesia masih akan tertekan," tambahnya.




TERBARU

[X]
×