Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) menyiapkan sejumlah strategi untuk memaksimalkan kinerja tahun ini.
Direktur Utama WEHA Andrianto Putera Tirtawisata menyatakan bisnis WEHA di 2025 masih diderai oleh sejumlah tantangan, termasuk melemahnya kondisi ekonomi nasional yang mengakibatkan menurunnya daya beli.
Selain itu, harga bahan bakar dan tarif tol juga dapat berpengaruh ke bisnis WEHA jika ada kenaikan di tahun ini.
“Kemudian dengan membaiknya situasi ekonomi, kompetisi dari kompetitor makin banyak, mengakibatkan kenaikan harga untuk di-past ke customer menjadi lebih sulit,” ungkap Andrianto dalam Paparan Publik, Rabu (30/4).
Baca Juga: Naik 14%, Weha Transportasi (WEHA) Bukukan Pendapatan Rp 304 Miliar di 2024
Di sisi lain, pihaknya melihat tetap ada peluang yang bisa dimanfaatkan perseroan untuk memaksimalkan bisnis di tahun ini.
Salah satunya adalah, pembangunan infrastruktur seperti jalan tol yang bisa meningkatkan demand orang untuk bepergian. Sehingga diharapkan dapat berdampak positif ke kinerja perseroan.
Sebagai strategi pertumbuhan tahun ini, WEHA pun tetap akan melakukan ekspansi penambahan armada lantaran demand yang juga masih terus meningkat.
“Kemudian kita harus bisa meningkatkan utilisasi armada, serta melakukan efisiensi biaya dengan lihat peluang untuk mengeliminasi biaya yang tidak diperlukan,” tuturnya.
Untuk di lini bisnis intercity shuttle, secara khusus WEHA telah merancang strategi untuk menambah perluasan rute dan jadwal keberangkatan di rute-rute yang gemuk.
WEHA juga secara insentif melakukan penetrasi bisnis logistik karena akan membantu yield dari mobil armada tersebut.
“Kemudian kita akan memperluas pelayanan dengan menambah jumlah produk dan aktif bekerja sama dengan beberapa perusahaan,” sebut Andrianto.
Dengan sejumlah strategi yang ada, WEHA menargetkan pertumbuhan kinerja pendapatan dan laba 20% pada tahun ini.
Pada tahun ini WEHA menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 50 miliar yang utamanya digunakan untuk pengembangan bisnis pariwisata dan intercity shuttle.
Penjualan bersih WEHA tercatat Rp 70,29 miliar di kuarta; I-2025. Angka ini menurun 11,06% dibandingkan Rp 63,29 miliar di kuartal I-2024.
Begitu juga dengan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 2,63 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu laba bersih WEHA mencapai Rp 4,01 miliar.
Selanjutnya: Warren Buffett Pamit, Investor Berkshire Hathaway Bersiap Hadapi Babak Baru
Menarik Dibaca: 10 Jus Buah untuk Penderita Asam Lambung yang Aman Dikonsumsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News