kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Wijaya Karya gencar berburu proyek luar negeri, WEGE getol berinvestasi properti


Senin, 13 Agustus 2018 / 18:32 WIB
Wijaya Karya gencar berburu proyek luar negeri, WEGE getol berinvestasi properti
ILUSTRASI. PEMBANGUNAN TOL BORR SEKSI 2B DIKEBUT


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) terus melanjutkan ekspansi bisnis baik langsung maupun lewat anak-anak usahanya. Saat ini, perusahaan konstruksi pelat merah ini sedang gencar berburu proyek dari luar negeri.

Baru-baru ini, WIKA berhasil berhasil mendapatkan kontrak dari proyek renovasi istana presiden Republik Niger senilai 23,665 juta Euro atau setara Rp 370 miliar. Proyek sekaligus menjadi penunjuk arah bagi perusahaan untuk masuk ke pasar Afrika Barat.

Destiawan Soewardjono, Direktur WIKA menggatakan, pihaknya saat ini juga membidik proyek-proyek dari neggara-negara lain di Afrika seperti seperti Nigeria, Angola, Mauritania dan Ethiopia. 

"Dengan dukungan dan kerjasama yang baik antara Pemerintah Indonesia dan Bank Exim Indonesia dari sisi finansial, WIKA sangat yakin dengan kompetensi, pengalaman dan kemampuan SDM-nya bisa berkompetisi dengan negara-negara lainnya." kata Destiawan dalam keterangan resminya, Minggu (12/8).

Dalam dua atau tiga bulan ke depan, WIKA juga optimis akan mendapatkan kontrak baru dari beberapa negara lain seperti Philipina, Aljazair serta Timor Leste. Dengan potensi itu, perusahaan yakin target kontrak baru yang mereka bidik dari luar negeri tahun ini bisa tercapai.

WIKA telah eksis lebih dari 10 tahun di beberapa negara di wilayah Asia Pacific, Timur Tengah dan Afrika Utara dengan portofolio proyek-proyek infrastruktur dan gedung. 

Destiawan bilang, pamor WIKA sudah semakin dikenal luas di pasar international setelah berhasil menyelasaikan beberapa proyek besar seperti East-West Motorway Project di Aljazair sepanjang 400 km dari 1.260 km di bawah COJAAL. Dengan pengalaman itu, dirinya yakin perusahaan bisa memberikan hasil baik kepada Pemerintah Niger.

Dia menambahkan, dari diskusi terbatas, Presiden Niger juga memberikan sinyal positif dan mengundang WIKA kembali untuk berpartispasi dalam sektor energi dengan rencana pembangunan power plant, perumahan rakyat dan juga pembangunan rel kereta api sebagai bagian dari program rencana jangka panjang Trans Afrika.

Sepanjang semester I 2018, WIKA telah berhasil mendapatkan kontrak baru Rp 1,09 triliun dari luar negeri. Dengan tambahan kontrak dari Republik Niger itu, maka total kontrak anyar yang sudah dikantongi perusahaan dari negara asing sekitar Rp 1,4 triliun.

Tahun ini, WIKA membidik kontrak baru dari luar negeri sebesar Rp 3,8 triliun. Dengan tambahan kotrak limpahan tahun lalu, total order book yang akan ditangani perusahaan akan mencapai Rp 6,3 triliun.

Adapun kontrak lain yang sudah didapat di semester I-2018 diantaranya pengerjaan rumah susun di Aljazair, pengerjaan housing di Dubai, dan lain-lain.

WEGE Berinvestasi di Properti

Sementara anak usahanya, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) akan gencar berinvestasi tahun ini. Dari Rp 667 miliar belanja modal (capex) yang mereka anggarkan di 2018, sebesar Rp 383 miliar akan dialokasikan untuk berinvestasi di properti dan rumah sakit.

WEGE saat ini sedang membangun hotel di Bandung bertajuk The Braga Hotel. Pembangunan proyek ini bekerjasama dengan PT Sarinah sebagai pemilik lahan dengan skema kerjasama Build, Operate, and Transfer (BOT) selama 25 tahun.

Nur Al Fata, Direktur WEGE mengatakan, hotel yang menelan investasi Rp 103 miliar akan beroperasi mulai 18 Agustus 201 mendatang. "Ini adalah hotel semi butik dengan kapasitas 112 kamar dan akan dioperasikan Artotel," katanya pada Kontan.co.id, Senin (13/8).

Selain itu, WEGE juga akan membangun gedung perkantoran di Jakarta. Alfata mengatakan, pihaknya sudah ditunjuk Bank Mandiri sebagai pemenang konsesi pembangunan Gedung Bank Mantap Proklamasi. 

Pekantoran itu akan dibangun dengan luas area 16.500 meter persegi (m2) dan menelan investasi Rp 212 miliar. Proyek itu akan mulai groundbreaking pada 18 September 2018 mendatang dan ditargetkan akan rampung dibangun pada pertengahan tahun 2020.

Kemudian, WEGE juga sedang membidik konsesi RSUD Sidoarjo dengan skema Kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) bareng dengan Pemerintah Daerah Sidoarjo. Proyek ini ditaksir menelan investasi Rp 316 miliar dan konsesi 10 -15 tahun. "Penunjukan pemenag konsesi akan dilakukan akhir tahun,"ungkap Alfata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×