kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.839   -9,00   -0,05%
  • IDX 6.403   3,08   0,05%
  • KOMPAS100 920   2,46   0,27%
  • LQ45 718   1,03   0,14%
  • ISSI 203   1,09   0,54%
  • IDX30 375   0,64   0,17%
  • IDXHIDIV20 453   -0,91   -0,20%
  • IDX80 104   0,41   0,39%
  • IDXV30 110   -0,31   -0,28%
  • IDXQ30 123   0,16   0,13%

Wijaya Karya (WIKA) targetkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung rampung 70% di 2020


Rabu, 05 Februari 2020 / 16:48 WIB
Wijaya Karya (WIKA) targetkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung rampung 70% di 2020
ILUSTRASI. Suasana proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung saat ditinjau oleh Presiden Joko Widodo di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019). Presiden menyatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan LRT akan selesai pada tahun 2021.


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menargetkan perkembangan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta - Bandung mencapai 70% sampai akhir 2020.  Optimisme ini didasarkan pada progres pembangunan proyek tersebut saat ini yang sudah hampir setengah dari target.

Corporate Secretary, Wijaya Karya, Mahendra Vijaya, mengatakan, saat ini realisasi pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 41%, dimana tahap konstruksi beberapa pier (pilar) sudah selesai.

Baca Juga: Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung masih terhambat pembebasan lahan

"Setelahnya, dilanjutkan dengan pemasangan girder beton. Ada di beberapa titik seperti di sekitar tol Cikampek dan Halim Perdanakusum . Lalu pengerjaan terowongan di wilayah Walini. Detailnya saya kurang hafal," jelasnya pada Kontan, Rabu (5/2).

Mahendra menjelaskan , disbursement atau pengeluaran yang digelontorkan untuk proyek kereta cepat Jakarta - Bandung sudah mencapai US$ 1,5 miliar. Dari sini, diharapkan progress penyelesaian proyek bisa mencapai 70% sampai akhir tahun 2020.

Baca Juga: Pekerja Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di-screening antisipasi virus corona

Tahun ini, emiten berpelat merah tersebut mengalokasikan capex senilai Rp11,5 triliun. Dana yang dikorek dari kas internal, pinjaman perbankan dan initial public offering (IPO) anak usaha tersebut, nantinya akan menyesuaikan dengan kebutuhan investasi perusahaan.



TERBARU

[X]
×