Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk atau WIKA Beton mengalokasikan dana belanja modal alias capital expenditure sebesar Rp 350 miliar tahun depan. Perusahaan ini akan menggunakan dana itu untuk merevitalisasi mesin.
WIKA Beton juga berencana mengembangkan kapasitas produksi di tiga pabrik yang sudah berdiri tahun depan. Ketiga pabrik berada di Lampung, Majalengka (Jawa Barat) dan Pasuruan (Jawa Timur).
Namun, pengembangan pabrik akan menunggu perkembangan pasar. Opsi pengembangan pabrik lawas, sekaligus menegaskan keputusan WIKA Beton yang tak akan membangun pabrik anyar.
"Karena kami rasa pabrik yang sekarang sudah cukup," ungkap Fery Hendriyanto, Direktur Operasional PT Wijaya Karya Beton Tbk, dalam acara paparan publik, Selasa (10/11).
Kalaupun mendirikan pabrik baru, WIKA Beton memilih mobile plant alias pabrik bergerak yang tak membutuhkan investasi lahan. Saat ini, mereka tengah membangun satu mobile plant.
Target operasional mobile plant tersebut beroperasi 2016 nanti. Lalu, satu mobile plant sedang dibangun pada tahun depan. Adapun biaya investasi satu mobile plant berkisar Rp 50 miliar-Rp 100 miliar.
Sementara untuk pencapaian target, Entus Asnawi, Direktur Keuangan PT Wijaya Karya Beton Tbk menyebut masih harus mengejar target pendapatan Rp 650 miliar di kuartal IV-2015. Sebagai catatan, target pendapatan 2015 sebesar Rp 1,55 triliun.
Manajemen emiten dengan kode saham WTON di Bursa Efek Indonesia ini yakin bisa memenuhi target ini lantaran banyak proyek jangka panjang pemerintah yang mulai jalan. Adapun capaian kontrak hingga semester I-2015 yakni Rp 2,2 triliun.
Perinciannya, Rp 1,39 triliun kontrak baru dan sisanya adalah kontrak tahun lalu alias carry over yang masih jalan. Saat ini PT WIKA Beton telah mengoperasikan sebanyak 12 pabrik beton. Total kapasitas produksi terpasang perusahaan ini, mencapai 2,3 juta ton beton per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News