Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Presiden Direktur PT Wijaya Beton Tbk (WTON) Wilfred I. A Singkali enggan mengkonfirmasi pernyataan Menteri BUMN Rini Soemarno yang menyatakan nilai proyek kereta cepat yang diterima perusahaan itu mencapai Rp 1,8 triliun.
Dalam proyek ini, Wika Beton mendapat proyek pengadaan beton pra cetak (precast). "Angka yang disebut itu pasti dasarnya. Sekarang masih dalam proses perhitungan," kata Wilfred kepada KONTAN di Fairmont Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (7/10).
Dia bilang, baru menyatakan kesanggupan menerima proyek tersebut pada pemerintah. Namun, anak perusahaan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini belum mendapat gambaran angka volume belum dapat dari pemerintah.
Wilfred mengatakan, pihaknya baru mengajukan rancangan anggaran biaya kepada pemerintah. "Kami hanya memberikan harga per ton dan per meter kubik," ujarnya.
Sekarang ini Wika Beton tengah menunggu diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) mengenai proyek kereta cepat. "Bulan ini Perpresnya diharapkan keluar," kata dia.
Pengerjaan konstruksi untuk kereta cepat diharapkan mulai pada 2016. "Kami menunggu kepastian dulu dari pemerintah. Setelah mendapat kepastian kami akan melakukan persiapan tahun ini dan konstruksi tahun depan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News