Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk atau Wika Beton mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp 4,2 triliun hingga 30 September 2017. Meskipun pencapaian tersebut masih jauh dari target tahunan, perusahaan ini tetap optimistis mampu memenuhi target tahun ini.
Tahun ini, Wika Beton membidik kontrak baru senilai Rp 11 triliun. "Manajemen optimistis, target itu bisa diraih mengingat sejumlah proyek tersebut dapat dibukukan pada kuartal IV," ujar Yuherni Sisdwi Rachmiyati, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Beton Tbk kepada KONTAN, Rabu (8/11).
Manajemen Wika Beton memang tak membeberkan kontrak baru yang bakal dicatatkan pada triwulan terakhir tahun ini. Namun berkaca dari pencapaian kontrak baru, perusahaan ini mengandalkan proyek infrastruktur, baik dari pemerintah maupun swasta. Kategori itu menopang sekitar 59,9% perolehan kontrak baru.
Porsi selebihnya berasal dari 29,9% pekerjaan sektor energi dan 6,2% pekerjaan industri. Adapun 4% lagi berupa pekerjaan dari sektor properti dan pertambangan.
Contoh proyek baru yang tengah dikerjakan oleh Wika Beton adalah proyek apartemen di Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Kontrak yang telah dikantongi berupa pasokan readymix senilai Rp 58 miliar.
Sedianya, apartemen di Cimanggis terdiri dari tiga menara di atas lahan seluas 100 hektare (ha). Wika Beton menargetkan pembangunan menara satu rampung pada Desember 2017. Target pengerjaan dua unit menara berikutnya pada Januari 2018.
Proyek lain yang dikerjakan Wika Beton adalah automated people mover system (APMS) atau Skytrain Bandar Udara Soekarno-Hatta di kawasan Banten. Proses pengerjaan proyek ini sudah sampai tahap pengadaan balok kereta.
Wika Beton juga tengah menggarap jalan tol Sumatra. Perusahaan ini menyuplai kebutuhan readymix dan beton pracetak kepada PT Wijaya Karya (Wika) Tbk, induk usaha yang merupakan kontraktor pembangunan jalan tol ini. Nilai kontrak WIKA Beton Rp 312 miliar.
Ada pula proyek light rail transit (LRT) ramp Kelapa Gading-Rawa Mangun. Wika Beton bertindak sebagai penyuplai sekaligus pemasang readymix.
Perusahaan yang tercatat dengan kode saham WTON di Bursa Efek Indonesia tersebut juga harus mengerjakan track work. Target penyelesaian pekerjaan ini pada pertengahan tahun 2018.
Di proyek LRT tersebut, Wika Beton mendapatkan kontrak sebesar Rp 410 miliar untuk pengadaan dan pemasangan readymix. Sementara di track work, perusahaan itu mencatatkan kontrak senilai Rp 405 miliar
Hingga kini Wika Beton belum mempublikasikan laporan keuangan yang berakhir 30 September 2017. Berdasarkan laporan keuangan semester I 2017, perusahaan ini mencatatkan pendapatan usaha Rp 1,99 triliun atau tumbuh 30,92% dibanding setahun terakhir (year on year. Bisnis beton menyumbang pendapatan hingga Rp 1,77 triliun. Sisanya dari quarry dan jasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News