Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wika Bitumen berencana membangun mini plant guna memenuhi kebutuhan aspal domestik. Selama ini, anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk itu masih menggarap pasar ekspor.
Arifin Fahmi, Direktur Utama Wika Bitumen mengatakan, pihaknya berencana mengembangkan produk aspal yang sepenuhnya ekstraksi dengan karakteristik yang hampir sama dengan aspal minyak. "Produk yang paling bagus untuk aspal buton adalah produk ekstraksi. Itu pertama di Indonesia," ujar Arifin kepada Kontan.co.id, Senin (18/12).
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan, kebutuhan aspal di Indonesia diperkirakan mencapai 1,2 juta ton per tahun, sementara kilang Pertamina hanya bisa memasok sekitar 300.000 ton.
Dia menjelaskan, untuk memproduksi aspal ekstraksi, pihaknya bakal membangun pabrik kecil dengan kapasitas hanya 2.000 ton per tahun. Menurut Arifin, kapasitas tersebut masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan aspal di Indonesia yang mencapai 1,5 juta ton.
"Tetapi jika itu bagus, pada tahun 2019 nanti, kami akan bangun yang kapasitasnya 60.000 ton per tahun. Paling tidak memenuhi kebutuhan aspal di Indonesia Timur," imbuhnya.
Adapun, perusahaan mengalokasikan anggaran senilai Rp 34 miliar untuk pembangunan pabrik seluas kurang dari 1 hektare. Pabrik yang beroperasi di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara itu sejatinya sudah mulai dibangun pada Agustus 2016 dan ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal I/2018.
Terkait pembiayaan, Arifin mengatakan, sekitar 30% pendanaan nantinya dibantu oleh induk usaha, sementara sisanya didapat melalui pinjaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News