kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.576.000   -14.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.778   -4,00   -0,02%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Wintermar (WINS) Lebih Optimistis Tatap 2026, Harga Sewa Kapal Jadi Penopang Kinerja


Kamis, 25 Desember 2025 / 16:45 WIB
Wintermar (WINS) Lebih Optimistis Tatap 2026, Harga Sewa Kapal Jadi Penopang Kinerja
ILUSTRASI. Kapal PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) (KONTAN/Leni Wandira) Wintermar Offshore Marine (WINS) menatap tahun 2026 dengan optimisme seiring ekspektasi meningkatnya aktivitas proyek migas di Indonesia


Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) menatap tahun 2026 dengan optimisme yang lebih besar, seiring ekspektasi meningkatnya aktivitas proyek minyak dan gas (migas) di Indonesia pada paruh kedua tahun depan. 

Meski menghadapi tantangan global sepanjang 2025, perseroan menilai peluang industri pelayaran offshore masih terbuka lebar.

Investor Relations WINS, Pek Swan Layanto, mengungkapkan bahwa target utilisasi armada sebesar 75% pada tahun ini tidak tercapai. Hal tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor di luar ekspektasi perseroan, terutama meningkatnya ketidakpastian global akibat kebijakan tarif Amerika Serikat yang berdampak pada industri energi.

“Kondisi global membuat kontrak kerja cenderung lebih pendek. Aktivitas proyek sebenarnya ada, tetapi banyak yang ditunda ke 2026,” ujar Pek Swan kepada Kontan, Kamis (25/12).

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Perkuat Pasokan Energi Jelang Nataru 2025/2026

Meski demikian, WINS masih mampu menutup tahun dengan kinerja yang relatif positif. Kenaikan harga sewa kapal, khususnya untuk segmen high tier vessel, melampaui proyeksi awal dan menjadi penopang utama profitabilitas perseroan.

“Harga sewa naik lebih cepat dari yang kami perkirakan, terutama kapal high tier. Permintaan datang dari beberapa proyek yang masih berada di fase eksplorasi di Indonesia,” jelasnya.

Di sisi lain, WINS juga memperkuat struktur bisnisnya dengan mendirikan anak usaha baru yang fokus pada pengelolaan kapal. Langkah ini dilakukan seiring pertumbuhan armada dan ekspansi ke luar negeri.

“Tujuan pendirian anak usaha ini untuk men-streamline operasi dan meningkatkan efisiensi. Ke depan, kami berharap bisa berdampak positif terhadap margin perseroan,” kata Pek Swan.

Memasuki 2026, WINS melihat prospek industri pelayaran offshore akan membaik. Optimisme tersebut ditopang oleh komitmen pemerintah Indonesia untuk meningkatkan produksi migas nasional serta mulai diumumkannya sejumlah tender pekerjaan yang akan berjalan pada paruh kedua 2026.

“Kami melihat 2H 2026 akan lebih baik dibandingkan 1H 2026, karena beberapa proyek di Indonesia diperkirakan mulai lebih aktif,” ujarnya.

Dari sisi armada, WINS memastikan masih akan melanjutkan ekspansi. Perseroan berencana menambah kapal baru pada 2026, termasuk satu kapal high tier yang saat ini tengah dibangun di China dan ditargetkan beroperasi pada akhir 2026.

“Fokus kami ke depan adalah menambah kapal high tier, sekaligus mencari peluang untuk melepas kapal mid to low tier agar komposisi armada lebih optimal,” jelas Pek Swan.

Selain itu, WINS juga membuka peluang untuk mengakuisisi kapal tambahan apabila terdapat kesempatan yang menarik. Model kapal high tier dinilai masih menjadi segmen paling prospektif seiring kebutuhan proyek migas yang semakin kompleks.

“Kami terus mencari peluang ekspansi armada yang sesuai dengan strategi jangka panjang perseroan,” pungkasnya.

Baca Juga: Pengusaha di Industri Tekstil Sulit Dapat Kredit, Ini Catatan APSyFI dan AGTI

Selanjutnya: Buruan! Lowongan Front-End Developer Kominfo DIY Masih Dibuka

Menarik Dibaca: Banyak Pemilik Rumah Menyesal, Ini Jenis Lantai Dapur yang Seharusnya Digunakan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×