Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Dalam sepekan terakhir, PT Pertamina (Persero) mencatat terjadi lonjakan konsumsi Pertamax sebesar 237%. Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina Suhartoko menduga, hal tersebut merupakan dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berubsidi pada 18 November 2014 lalu.
“Seminggu terakhir, rata-rata konsumsi Pertamax 5.219 kiloliter per hari. Sebelumnya 2.200 kiloliter per hari. Ini belum pada balance sesungguhnya, bisa jadi itu terus naik,” kata Suhartoko kepada wartawan usai bertemu dengan Tim Reformasi Tata Kelola Migas, di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (3/12).
Suhartoko memperkirakan konsumsi Pertamax bakal terus meningkat, bukan hanya pekan-pekan awal setelah harga Premium dan solar naik. Dia melihat kecenderungan migrasi bakal permanen, alias masyarakat tidak akan beralih kembali ke Premium.
“Karena, orang yang sudah beli Pertamax tahu persis enaknya Pertamax seperti apa, sehingga tidak akan kembali (ke Premium). Hehehe,” imbuh Suhartoko.
Sayangnya, yang juga diakui Suhartoko, meski ada migrasi dari Premium ke Pertamax, kuota BBM bersubsidi tetap jebol. “Tetap jebol PSO (Public Service Obligtion) keseluruhan, karena solarnya sudah terlalu parah. Jadi total PSO yang 46 juta kiloliter itu akan jebol,” kata dia. (Estu Suryowati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News