kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wyndham ajak pelaku industri kembangkan bisnis pariwisata peduli lingkungan


Kamis, 16 Januari 2020 / 13:52 WIB
 Wyndham ajak pelaku industri kembangkan bisnis pariwisata peduli lingkungan
Paolo Randone, General Manager Wyndham Casablanka


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Jaringan hotel dan resort Wyndham mengajak pelaku industri membangun bisnis ramah lingkungan. Dalam acara Chief Marketing Officer (CMO), Wyndham memaparkan tiga konsep dan aspek bisnis berkelanjutan yang diterapkan dalam mengembangkan bisnis pariwisata peduli lingkungan.

"Salah satu yang bisa dilakukan adalah melakukan konsep reuse, repair, renew lewat penggunaan properti hotel dengan peralatan daur ulang. Karena tidak dapat dipungkiri hotel terbilang industri boros sampah, termasuk sampah tidak daur ulang mulai dari plastik sampai makanan sisa," ujar Paolo Randone, General Manager of Wyndham Casablanka Jakarta dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (16/1).

Bahkan, kini Wyndham sudah melarang penggunaan balon untuk keperluan apapun karena proses penguraiannya di alam yang sangat lama. Selain itu sudah tidak ada lagi pemberian minuman dalam botol plastik kepada tamu hotel sejak pertengahan tahun lalu.

Sementara untuk makanan sisa, Wyndham akan menjadikan sebagai ternakan lele, sehingga tidak terbuang sia-sia atau food waste.

Baca Juga: Masalah sampah dan lingkungan jadi tantangan berat bisnis hotel di Bali

"Terasa remeh namun itulah konsep sustainability atau berkelanjutan. Kami mengambil dari alam untuk bisnis, tapi kami kembalikan lagi menjadi sesuatu bernilai, tidak ada yang terbuang. Lingkaran itulah yang ingin kami edukasi juga ke pihak lain, baik masyarakat maupun perusahaan," lanjut Paolo.

Edukasi berkelanjutan tersebut diamini oleh Ketua Umum Gabungan Industri Perhotelan Indonesia (GIPI) Didin Junaedi. Walau sulit dipraktekkan dan kesadarannya belum massal, Didin menilai sudah saatnya perhotelan memulai konsep sustainability.

Ia berkata, di Indonesia konsep berkelanjutan sudah harus mulai dilakukan. Pihaknya berharap jika industri hotel mulai bergerak, maka sektor lainnya juga bisa mengikuti. "Konsep green hotel bahkan sudah dilakukan sebagian pemain-pemain hotel di Indonesia walau belum maksimal," komentar Didin.

Paulo menambahkan, konsep pariwisata berkelanjutan tetap tidak akan meninggalkan aspek bisnis dan profit perhotelan. Justru itu adalah salah satu langkah industri pariwisata khususnya perhotelan untuk membangun bisnis jangka panjang.

Apalagi, Paulo menilai saat ini mulai bermunculan tren turis yang menginap di hotel karena kepeduliannya kepada lingkungan.

Jikalau tamu menganggap hotelnya tidak peduli lingkungan, pasti langsung ditinggalkan. Jadi ada aspek bisnis yang mendorong Wyndham melakukan konsep keberlanjutan, dan hal tersebut juga mulai dilakukan oleh hotel lain. Bahkan perusahaan di luar industri hotel.

"Pengaruh atau impact yang dihasilkan untuk sosial, kepentingan bersama. Itu konsep bisnis berkelanjutan, tidak hanya profit tetapi juga memberdayakan lingkungan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×