kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

XL akan melego menara Axis dan milik sendiri


Jumat, 06 Desember 2013 / 09:59 WIB
XL akan melego menara Axis dan milik sendiri
ILUSTRASI. Anak Usaha KAI Buka Lowongan Program Magang 2022, Minimal SMA Bisa Daftar. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Seteleh resmi memperoleh restu dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengakuisisi PT Axis Telecom, PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana menjual menara telekomunikasi yang dimilik tahun depan. Ini sebagai salah satu opsi mendapatkan dana segar untuk membeli Axis yang senilai US$ 865 juta.

Hasnul Suhaimi, Presiden Direktur XL Axiata menyatakan XL telah memiliki beberapa opsi untuk pendanaan merger Axis. "Salah satu opsi adalah menjual menara. Bisa menara XL atau menara Axis," kata dia, Kamis (4/12).

Sebetulnya XL telah berencana menjual menara ini sejak dua tahun lalu. Namun, XL belum menemukan pembeli yang cocok. Hingga kini ada sekitar 7.000 menara sampai 8.000 menara XL. Sementara, jumlah menara Axis sekitar 4.000-an menara. Tapi sebagian telah Axis jual.

Alternatif lainnya adalah dengan meminta pendanaan dari pemegang saham, pinjaman bank maupun right issue. Namun, Hasnul belum mau mengungkap secara rinci tentang skema pendanaan ini. Hasnul juga tidak bisa mengungkapkan seberapa gemuk kas internalnya.

Yang jelas, XL menargetkan pembelian Axis bakal rampung pada kuartal satu tahun depan. "Kami masih menunggu RUPSLB pada Januari, kuartal satu semoga bisa beres," ucapnya.

Menurut Hasnul, konsolidasi dengan Axis bisa menekan jumlah pengeluaran XL pada tahun depan. Penambahan frekuensi dari hasil perkawinannya dengan Axis membuat XL tidak perlu menambah jumlah menara base transceiver station (BTS) terlalu banyak. "Saya belum tahu berapa besar capex tahun depan, tapi harusnya turun karena frekuensi sudah bagus, jadi tidak perlu bangun BTS banyak," paparnya.

Hasnul bilang, hal terpenting untuk memajukan bisnis seluler bukanlah menargetkan jumlah pelanggan baru. Sebab, saat ini pasar seluler telah jenuh. Nah, supaya pelanggan XL betah, perusahaan ini bakal menambah beberapa produk baru demi memuaskan pelanggan.

Seperti membuat layanan belanja online atau e-commerece di elevania. Harapannya, XL bisa meraup pendapatan dari bisnis ini. Apalagi layanan ini bakal XL sinergikan dengan merek Axis.

Selain itu, penambahan infrastruktur 3G untuk akses data tetap mendapat porsi terbesar dalam rencana bisnis XL di 2014. XL ingin penambahan jumlah pelanggan Axis sebesar 17 juta pelanggan bisa memberikan pelayanan data yang optimal. Sementara, jumlah pelanggan XL hingga kuartal tiga mencapai 58,1 juta pelanggan.

Nah, bila pemerintah akan membuka lelang 3G di frekuensi yang diambil, XL pun siap ikut lelang ini. "Mau aja ikut lelang," ucapnya.

XL memang harus menyiapkan kapasitas jaringan lebih besar supaya bisa memberi layanan ke pelanggan. Apalagi, XL harus menanggung utang Axis senilai Rp 17 triliun. XL menargetkan, pada 2016, utang Axis bisa selesai, sehingga perusahaan bisa untung. "Target kami harus realistis. Kuncinya, pelayanan ke pelanggan," ucap Hasnul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×