Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri energi terbarukan terus menggeliat seiring berkembangnya teknologi dan tantangan perubahan iklim. PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) menjadi pemain baru yang berkecimpung di bidang energi terbarukan di Indonesia.
Xurya merupakan perusahaan rintisan atau start-up yang menyediakan layanan penyewaan, pemasangan, hingga peralatan panel surya. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2018 lalu.
Managing Director Xurya Eka Himawan menyampaikan, saat ini pihaknya telah melakukan pemasangan panel surya dengan total kapasitas 600 kilowatt (KW). Adapun di akhir tahun nanti, Xurya menargetkan mampu melakukan pemasangan panel surya hingga 10 megawatt (MW).
Baca Juga: BP Statistical Review: Konsumsi energi primer semakin meningkat
Pihak Xurya masih yakin target pemasangan panel surya tersebut bisa tercapai. “Masih ada sejumlah konstruksi panel surya yang sedang dikerjakan di sisa tahun ini,” kata Eka ketika mengunjungi redaksi Kontan.co.id, Kamis (17/10).
Merujuk situs resmi perusahaan, Xurya disebut telah memiliki 14 pelanggan yang sebagian berada di kawasan Jakarta dan sekitarnya. Sejauh ini, Xurya memprioritaskan pelanggan dari sektor bisnis dan industri. Beberapa gedung pusat bisnis di Jakarta telah memakai fasilitas panel surya kelolaan Xurya, seperti gedung Plaza Indonesia dan Tokopedia.
Eka menyebut, saat ini pelanggan-pelanggan Xurya menggunakan produk panel surya dengan konfigurasi on grid. Konfigurasi ini diperuntukkan bagi pelanggan di daerah yang telah terjangkau PLN. Dengan konfigurasi, sistem panel surya akan berjalan paralel dengan PLN.
Baca Juga: 19 proyek EBT kesulitan pendanaan, ESDM: Kami terus dorong
Alhasil, panel surya yang sudah terpasang nantinya dapat mengurangi penggunaan listrik dari PLN. “Panel surya ini bisa meng-cover sekitar 30% dari total penggunaan listrik PLN” kata Eka.
Kembali mengintip situs resmi perusahaan, Xurya menawarkan tiga opsi pembayaran layanan panel surya kepada pelanggan. Ada yang opsi bayar langsung. Ada pula opsi bayar yang disebut Xurya Flexi dan Xurya Lease. Tiap opsi memiliki fiturnya masing-masing.
Xurya Lease misalnya, pelanggan bisa membeli panel surya tanpa DP dan bisa memperoleh layanan pemasangan konstruksi dan pemeliharaan (maintenance). “Harga jual panel surya kami masih di bawah PLN,” tutur Eka.
Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) Telah Melunasi Separuh Utang Tranche A
Ia menilai, kebutuhan panel surya di Indonesia dipercaya akan semakin meningkat di dalam beberapa waktu mendatang. Apalagi, batubara yang kerap menjadi sumber energi listrik di Indonesia sudah terus berkurang persediaannya.
Di sisi lain, penggunaan panel surya di Indonesia masih minim. Eka menyebut, di 2019 penggunaan panel surya di Indonesia baru mencapai 190 MW. Padahal, beberapa negara tetangga dengan penduduk lebih sedikit justru sudah lebih memaksimalkan keberadaan panel surya. “Singapura sudah memasang panel surya dengan total kapasitas 500 MW,” tandas dia.
Baca Juga: Neraca dagang September 2019 mengalami defisit, ini pendapat ekonom
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News