kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.129   71,00   0,44%
  • IDX 7.062   78,44   1,12%
  • KOMPAS100 1.056   15,43   1,48%
  • LQ45 829   12,28   1,50%
  • ISSI 215   2,22   1,05%
  • IDX30 422   6,37   1,53%
  • IDXHIDIV20 509   7,10   1,41%
  • IDX80 120   1,81   1,53%
  • IDXV30 125   0,67   0,54%
  • IDXQ30 141   1,83   1,32%

YLKI dorong harga BBM dan tarif listrik murah untuk dunia usaha di tengah pandemi


Rabu, 27 Mei 2020 / 15:29 WIB
YLKI dorong harga BBM dan tarif listrik murah untuk dunia usaha di tengah pandemi
ILUSTRASI. Konsumsi BBM Turun: Petugas mengisi bbm di SPBU Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (28/4). Pertamina memprediksi konsumsi BBM Bulan Ramadhan tahun ini akan berada di kisaran 110.034 kiloliter/hari atau turun 20 persen dibandingkan Ramadhan tahun lalu y


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

"Yang penting saat ini kebutuhan pokok, harga pangan terjaga, itu sangat kritis. Semua membutuhkan komoditas yang terjangkau. Jadi untuk logistik dan industri pemerintah bisa me-review menurunkan harga, dengan asumsi menjaga biaya logistik dan bisa dikompensasi dengan terjaganya bahan pokok," terang Tulus.

Ia pun menyoroti terkait dengan tidak turunnya harga BBM di dalam negeri, meski dalam beberapa bulan belakangan ini harga minyak dunia merosot begitu dalam.

Baca Juga: Dorongan ekonomi dari pemerintah masih loyo

Menurut Tulus, penyesuaian harga BBM memang perlu dipertimbangkan secara hati-hati di tengah kondisi pandemi seperti sekarang. Namun, dalam hal ini pemerintah terlihat tidak konsisten terkait implementasi kebijakan penyesuaian harga.

Tulus menyebut, ketidakkonsistenan pemerintah itu juga terlihat dalam penyesuaian tarif listrik. Meski ada aturan tariff adjusment, namun ketika tarif seharusnya naik pada tahun 2018 seiring dengan tinggi harga energi primer, pemerintah memilih untuk tetap menahan tarif. Kebinyakan energi ini disinyalir juga tak bisa dilepaskan dari pertimbangan politis.

Tulus pun meminta pemerintah bisa konsisten dan lebih transparan lagi dalam implementasi kebijakan penyesuaian harga BBM dan tarif listrik. "Tarif adjusment sudah bagus, tapi kemudian tidak diterapkan juga. Pemerintah tidak konsisten. Listrik, BBM juga begitu. Contohnya di 2018-2019 tidak naik karena ada Pemilu," ungkap Tulus.

Baca Juga: Rencana penurunan harga BBM sangat terlambat dibanding negara tetangga

Dengan belum adanya penurunan harga BBM hingga saat ini, Tulus pun meminta kepada pemerintah dan Pertamina untuk tidak sertamerta melakukan kenaikan harga BBM jika nanti harga minyak mentah dunia kembali melonjak. "Kalau nanti harga minyak mentah naik, pemerintah dan Pertamina tidak boleh tergopoh-gopoh menaikkan harga BBM," pungkas Tulus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×