kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Youtube Kian Dominate Gen Z, Brand Awareness Jadi yang Utama dalam Beriklan


Jumat, 13 Oktober 2023 / 14:10 WIB
Youtube Kian Dominate Gen Z, Brand Awareness Jadi yang Utama dalam Beriklan
ILUSTRASI. Konferensi pers YouTube Works Awards Southeast Asia: The Finale 2023, platform ini merilis hasil survei terbaru dari Kantar dan Ipsos


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha

KONTAN.CO.ID -  Setiap hari, ratusan juta orang di seluruh Indonesia membuka YouTube untuk menonton konten yang terbaik dan paling relevan untuk kebutuhan unik mereka, serta untuk terhubung dengan komunitas yang memiliki minat sama. Dengan alasan ini, beriklan di Youtube bisa menjadi salah satu cara untuk menarik perhatian calo konsumen. 

The Finale 2023, Platform yang merilis hasil survei menemnukan bahwa YouTube merupakan layanan video yang paling banyak ditonton dan disukai Gen Z Indonesia. 

Salah satu alasannya, YouTube memungkinkan mereka mengakses berbagai jenis konten di satu tempat, baik itu konten pendek, panjang, maupun livestream. Y

YouTube juga dianggap memiliki koleksi konten yang begitu lengkap dan mendalam, sehingga orang dapat menggali lebih jauh topik yang mereka sukai dan memanfaatkan waktu secara lebih efektif daripada di platform video lain. 

Lebih lanjut Ajay mengatakan bahwa Gen Z Indonesia mengonsumsi berbagai format video yang berbeda saat menonton. Mereka hanya menghabiskan maksimal 24% dari waktu menonton mereka untuk mengonsumsi satu format. 

"Namun, kami juga menemukan adanya peningkatan jumlah orang Indonesia yang menonton video pendek, dan 90% dari total responden Gen Z mengaku menggunakan YouTube Short,” tambah Ajay. 

Strategi beriklan di Youtube

Dengan kondisi ini, sebuah brand harus pandai menentukan strategi marketing via Youtube agar target yang disasar bisa sesua harapan. 

Randy Jusuf, Managing Director, Google Indoensia mengatakan, dengan mayoritas populasi berada di usia 15 hingga 64 tahun, sebuah brand tidak hanya harus hadir di tempat dan waktu yang tepat bagi audiens, tetapi juga harus mampu menggunakan berbagai alat untuk mengembangkan kreativitas, meningkatkan efisiensi, dan mencapai hasil bisnis yang nyata. 

"Artinya, mereka perlu merancang materi dan strategi iklan yang sesuai dengan semua perubahan ini, mengingat brand yang menggunakan aset kreatif vertikal telah terbukti mendapatkan 10-20% lebih banyak konversi per dolar di YouTube Shorts daripada kampanye yang hanya menggunakan aset lanskap saja,” jelas Randy. 

Dalam rangka membantu brand terus hadir di tempat yang tepat bagi audiens dan mencapai hasil bisnis, YouTube memperkenalkan beberapa solusi berteknologi AI yang dapat digunakan untuk mengefisienkan bisnis secara signifikan, meningkatkan ROI, dan membuka lebih banyak peluang, misalnya saja Flip & Trim, fitur untuk mengubah konten horizontal milik brand dan menyesuaikannya secara otomatis untuk feed Shorts.

Kemudian ada Demand Gen yang memanfaatkan AI untuk menayangkan iklan di seluruh platform kami yang memiliki tingkat engagement tertinggi, termasuk YouTube dan Shorts.

Lantas, Video Views Campaign yang membantu pengiklan memaksimalkan jumlah penayangan di seluruh format video YouTube dengan menyajikan materi iklan berperforma terbaik kepada audiens yang cenderung tertarik dengan brand mereka.

Dan Fitur pembuat sulih suara (dubbing) dan animasi teks otomatis berteknologi AI untuk materi iklan yang sudah ada.

Fokus pada awareness

Sandru Emil, Co-Deputy Jury YouTube Works Awards Indonesia 2023, Co-founder dan Creative Business Director Ambilhati mengatakan banyak pihak di Youtuve yang memang menunjukkan kreativitas luar biasa dalam berbagai aspek, termasuk pendekatan yang efektif untuk menyederhanakan perjalanan pelanggan melalui beragam format baik panjang, pendek, maupun live dan narasi kreatif yang memungkinkan mereka memaksimalkan penggunaan solusi AI yang tersedia di YouTube untuk menjangkau audiens di waktu dan tempat yang tepat, sehingga memberikan hasil bisnis yang nyata. 

Akan tetapi, Sandru mengatakan bahwa mempromosikan brand lewat Youtube tak semata-mata bisa mengembalikan investasi dalam waktu yang cepat bak membalikan telapak tangan. Akan tetapi sebenarnya tujuan utamannya membuat orang bisa ingat dan melekat dengan brand tersebut. 

"Tujuan beriklan memang agar orang membeli produk kita ya. Tapi membuat orang membeli produk tidak semudah itu. Itu sebenarnya yang membuat brand sebenarnya harus bekerjasama dengan agency untuk bisa menyentuh konsumen bisa dengan lucu, seru, supaya brandnnya tidak hilang," kata Sandru saat diwawancarai KONTAN, Kamis (12/10), usai acara konferensi pers Youtube. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×