kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mi instan impor masih gagal bersaing dengan lokal


Selasa, 10 Januari 2017 / 10:50 WIB
Mi instan impor masih gagal bersaing dengan lokal


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Gempuran produk mi instan impor dari Korea, Jepang, China belum mampu menggeser dominasi mi instan produksi dalam negeri. Kehadiran mi instan impor di Indonesia terbatas hanya di pasar modern, seperti minimarket dan supermarket.

Sribugo Suratmo, Ketua Asosiasi Biskuit, Roti dan Mi Instan (Asrim), bilang, pasar mi instan impor masih terbatas. Setelah itu, citarasa mi instan impor tak sesuai lidah konsumen di Indonesia.

"Biasanya konsumen di Indonesia hanya penasaran, mencoba sekali saja, selanjutnya tetap mengkonsumsi mi instan lokal," kata Sribugo kepada KONTAN, Senin (9/1).

Selain masalah rasa, konsumen mi instan di Indonesia banyak yang sensitif dengan label halal dari mi instan impor. "Karena ruang lingkup distribusi mi instan impor terbatas, pasar dan penjualannya juga terbatas. Berbeda dengan mi instan lokal yang masuk sampai pelosok daerah di Indonesia," terang Sribugo.

Menurut dia, saat ini persaingan pasar mi instan justru terjadi antar industri dalam negerinya. Ada beberapa perusahaan mi instan yang mengisi pasar mi instan ini. Seperti Indofood, Mayora, Wings Food, ABC President, Nissin dan lain-lain.

Namun, persaingan pasar membuat pasar mi instan menjadi lebih ramai dan tumbuh. Tahun ini, Sribugo memproyeksikan, pasar mi instan bisa tumbuh 8% menjadi kisaran 15 miliar bungkus sampai 16 miliar bungkus per tahun. "Pertumbuhan 8% itu adalah angka pertumbuhan realistis kami," kata Sribugo.

Dari sisi pangsa pasar, mi instan di Indonesia masih dikuasai oleh Indofood lewat beragam merek produk (lihat tabel). Selain Indofood, merek mi instan yang sukses mendapatkan pasar di Indonesia adalah Wings Food dan ABC President.

Selain itu sejak 2016 lalu, PT Mayora Indah Tbk juga mulai gencar memasarkan mi instan premium merek Bakmi Mewah. Tak mau ketinggalan dari Mayora, Indofood memproduksi mi premium merek Indomie Real Meat.

Adapun pemain lain seperti Wings Food, saat ini masih menimang-nimang masuk ke segmen mi premium. "Kami akan fokus pada produk yang disukai konsumen," ujar Aristo Kristandyo, Group Head Marketing Communication Wings Food, kepada KONTAN, Senin (9/1).

Aristo menjelaskan, Wings Food saat ini fokus meningkatkan distribusi dengan menjaga ketersediaan produknya di banyak wilayah. "Kami berupaya memperluas distribusi ke pelosok di Indonesia yang merupakan strategi kami agar produk selalu tersedia," ujar Aristo.

Adapun PT Nissin Food Indonesia konsisten memproduksi mi instan khas dari negeri asalnya, Jepang. Sheila Novka, Public Relation Nissin bilang, Nissin akan memasarkan mi instan dengan rasa yang berbeda dengan kompetitornya. "Untuk hadapi kompetitor, kami mencari poin diferensiasi produk," ujar Sheila, kepada KONTAN, Senin (9/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×