kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.625   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Amvesindo: Harus bangun ekosistem start-up


Minggu, 17 Juli 2016 / 23:06 WIB
Amvesindo: Harus bangun ekosistem start-up


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Perusahaan pengelola dana KKR & Co and Warburg Pincus LLC berniat investasi US$ 400 juta untuk Gojek. Dengan suntikan modal itu, nilai Gojek naik jadi US$ 1,2 miliar atau mendekati nilai pesaingnya Grab US$ 1,6 miliar.

Sebelumnya, Gojek telah meraih investor dari Sequoia Capital, NSI Ventures yang merupakan bagian dari Northstar Group, serta DST Global yang dipimpin Facebook dan Twitter. Bantuan dana tersebut, turut menandakan masuknya peran asing dalam bisnis start up di tanah air.

Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Start Up Indonesia Jefri R. Sirait mengatakan Gojek menjadi salah satu perusahaan start up yang cukup berkembang dua tahun belakangan. Tak heran, hal itu membuat investor asing tertarik. "

"Indonesia dengan 250 juta orang ditambah penetrasi internet yang sudah membaik dibanding 5 tahun lalu membuat mobile internet beredar besar sekali," katanya Jefri kepada KONTAN, Minggu (17/7).

Hal tersebut lantas dibidik investor asing. Sebab dinilai memiliki mobile internet based yang baik. Hal itu juga yang dirasakan pemain start up lain seperti perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce.

Misalnya saja peran Alibaba China yang melakukan investasi lewat Lazada di Indonesia. Termasuk di antaranya adalah Gojek. "Seharusnya disini dibutuhkan peran banyak stakeholder untuk bergerak lebih cepat," imbuhnya.



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×