kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak regulasi membikin Mayora berhati-hati


Jumat, 24 Maret 2017 / 11:03 WIB
Banyak regulasi membikin Mayora berhati-hati


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk menargetkan pertumbuhan penjualan 10% sepanjang tahun ini. Padahal tahun 2016 lalu, perusahaan ini mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 23,82% menjadi Rp 18,35 triliun.

Mayora Indah yakin, bukan hanya mereka yang mematok target pertumbuhan moderat. Perusahaan berkode saham MYOR di Bursa Efek Indonesia tersebut memperkirakan produsen makanan dan minuman lain, juga tak menetapkan target pertumbuhan agresif pada tahun ini.

Pasalnya, ada sejumlah regulasi yang tengah menjadi bahan perhatian pelaku industri. "Peraturan pemerintah kan macam-macam, soal cukai plastik dan biaya dumping contohnya," ujar Kepala Divisi Komunikasi Korporasi PT Mayora Indah Tbk Sribugo Suratmo, saat dihubungi KONTAN (22/3).

Tak terkecuali, wacana penerapan aturan penggunaan sumber air bagi industri. Mayora Indah menilai, aneka aturan tadi bakal membikin ruang gerak pelaku industri semakin sempit.

Nah, di tengah proyeksi bisnis yang tak bernas, pasar domestik tetap akan menjadi tulang punggung penjualan. Mayora Indah menaksir komposisi penjualan tahun 2017 terdiri dari 60% penjualan domestik dan 40% penjualan ekspor.

Proyeksi komposisi penjualan itu tak berbeda jauh dengan capaian tahun 2016. Namun kalau disandingkan dengan capaian tahun 2015, porsi penjualan domestik tahun 2016 mengggemuk.

Mayora Indah menduga, kenaikan penjualan domestik tahun 2016 adalah efek dari aktivitas pemasaran dan iklan yang gencar mereka lakukan. Selain itu, tahun lalu Mayora Indah juga meluncurkan produk baru.

Penyebab lain, Mayora Indah mengakui jika potensi pasar makanan dan minuman dalam negeri memang masih besar. Makanya, perusahaan tersebut tak bakal sedetikpun absen menjaga pasar domestik. "Soalnya mulai banyak produsen asing masuk ke sini," tutur Sribugo.

Hingga akhir tahun 2017 nanti, Mayora Indah tak berencana menambah kapasitas produksi pabrik. Kalaupun butuh mengerek volume penjualan lebih besar, mereka memilih menambah jam kerja alias shift dari dua shift menjadi tiga shift.

Biasanya, penambahan shift kerja terjadi saat momentum peak season seperti Lebaran, Natal dan tahun baru. Saat itu volume produksi bisa naik hingga 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×