kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dirut Pertamina akan diganti


Kamis, 17 Januari 2013 / 08:23 WIB
Dirut Pertamina akan diganti
ILUSTRASI. Update iOS 15 meluncur! Berikut panduan download serta deretan fitur unggulan


Reporter: Muhammad Yazid, Diemas Kresna Duta, Azis Husaini | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Sepertinya, posisi Karen Agustiawan sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) tinggal menghitung hari. Pada Februari mendatang, Karen bakal dicopot dan digantikan oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Emirsyah Satar.

Informasi yang diperoleh KONTAN, banyak alasan melengserkan Karen. Pertama, Karen dituding gagal memenuhi target produksi minyak dan gas (migas) Pertamina.

Kedua, Karen dianggap menjegal keinginan Presiden agar Pertamina membangun gedung pencakar langit seperti laiknya perusahaan migas Negeri Jiran, Petronas. Ketiga, Karen memang sudah waktunya diganti.

Menurut sumber KONTAN, sejatinya ada tiga calon pengganti Karen, namun Istana ingin Emirsyah yang duduk sebagai Dirut Pertamina. "Sebenarnya ada tiga calon, tapi yang mencuat memang nama Emirsyah," ungkap sumber itu, Rabu (16/1).

Karen sendiri belum bisa dikonfirmasi soal pergantian dirinya. Sedangkan Emirsyah mengaku belum mendengar kabar tersebut.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir mengakui kabar pergantian Karen. Namun sejauh ini, pihaknya tidak terpengaruh dengan masalah tersebut. "Bu Karen memang akan habis masa jabatan di tahun kelima yakni pada 5 Maret 2013," papar Ali.

Namun Ali menampik keras jika alasan penggantian Karen karena Pertamina gagal memenuhi target produksi migas. Ali menyodorkan data, produksi minyak Pertamina pada 2010 mencapai 121.000 barel per hari (bph). Di 2011, produksi naik lagi menjadi 193.000 bph dan tahun lalu sebanyak 203.000 bph. 

Ali menambahkan, target produksi minyak tahun ini juga naik jadi 224.000 bph. Jadi, "Alasan penggantian karena turunnya produksi pasti mengada-ada," kecam Ali.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku belum tahu detail rencana pergantian Karen. Meski tidak membenarkan, Jero juga tidak menyanggah soal rencana tersebut. "Kita lihat saja nanti," ujarnya kepada KONTAN.

Sedangkan Kepala Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini mengungkapkan, pergantian itu merupakan kebijakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara berkoordinasi dengan Kementerian ESDM.

Namun Rudi menolak memberi informasi soal pergantian  Karen. "Sekarang saya sudah tidak bisa memberikan informasi itu. Saya sudah menjadi Ketua SKK Migas sekarang," kilahnya.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×