Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mematangkan proyek pembangkit listrik arus laut di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satu perusahaan yang siap mengembangkan pembangkit listrik tenaga arus laut (PLTAL) adalah PT Arus Indonesia Raya. Perusahaan lokal itu memiliki kerja sama dengan Naval Energies dalam mengembangkan industri turbin arus laut.
Naval merupakan perusahaan Prancis yang memiliki teknologi open hydro open centre turbine yang memiliki diameter 16 meter dan kecepatan arus antara 2 meter sampai 5 meter per detik itu dapat menghasilkan listrik sebesar 2 MW. Dengan teknologi itu, biaya operasi dan pemeliharaan lebih rendah.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana menjelaskan, PT Arus Indonesia Raya itu telah melakukan studi di beberapa lokasi di Indonesia. Terdapat beberapa wilayah yang cocok apabila dikembangkan pembangkit listrik arus laut. "Berdasarkan hasil studi yang dilakukan di 10 titik lokasi, diperoleh potensi listrik yang dapat dihasilkan dari arus laut Indonesia," ungkapnya, dalam rilisnya, Selasa (3/4).
Salah satu wilayah yang akan dibangun pembangkit listrik tenaga arus laut oleh pengembang swasta itu ada di Selat Larantuka, Nusa Tenggara Timur. "Arus di selat tersebut merupakan yang terkuat di dunia," ungkap dia.
Menurut Rida, teknologi energi laut di dunia Internasional telah berkembang pesat. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bahkan telah mulai melakukan pengkajian jenis-jenis teknologi ini. Tujuannya mempelajari kemungkinan diterapkan di Indonesia. Selain itu ada juga pengkajian oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Meskipun luas wilayah laut Indonesia tiga kali lebih besar dibandingkan luas daratan, kegiatan pemanfaatan energi laut pembangkit listrik belum berkembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News