Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini
CENGKARENG. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berusaha menggenjot bisnis kargo. Tahun ini, maskapai pelat merah ini akan fokus mengarap angkutan kargo di sektor e-commerce.
Direktur Kargo Garuda, Sigit Muhartono mengatakan, pihaknya sudah bisa mulai memilah pasar yang akan mereka garap tahun ini yakni ke kargo yang memiliki yield tinggi. "Kalau tahun lalu kita fokus melakukan konsolidasi. Kalau tahun ini selain meningkatkan load factor, kita juga akan melangkah ke cargo high yield yakni ke barang e-commerce yang membutuhkan kecepatan," katanya di Cengkareng, Rabu (22/3).
Menurut Sigit, potensi kargo dari industri e-commerce sangat besar dan akan terus tumbuh. Sigit mengatakan, dari data Airlines Movement Cargo terakhir, barang e-commerce sudah mencapai 40% dari total volume kargo. Sementara tahun-tahun sebelumnya baru mencapai 15%.
Tahun ini, Garuda menargetkan pertumbuhan pendapatan dari bisnis tersebut bisa tumbuh di atas 20%. Sepanjang tahun 2016, Garuda berhasil meningkatkan jumlah angkutan kargo 18,22% menjadi 415.824 ton dari 351.724 ton kargo pada tahun 2015.
Secara keseluruhan, perusahaan telah mengantongi pendapatan dari pasar kargo sebesar US$ 219,15 juta. Ini meningkat 16,6% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 187,87 juta.
Untuk mencapai target tersebut, Garuda akan akan mengubah konsep bisnis yang semula masih port to port menjadi door to door. Perusahaan akan gencar menjalin kerja sama dengan pihak ketiga serta dengan anak-anak usaha Garuda yang lain. "Salah satu yang kita lakukan kita kerja sama dengan Pos Indonesia, kita akan ada di semua gerai mereka," kata Sigit.
Sementara sepanjang tahun 2016, Garuda masih fokus melakukan konsolidasi internal dengan memakasimalkan ruang kargo yang ada. Dari konsolidasi tersebut, load factor kargo perusahaan naik dari 45% menjadi 49%.
Sigit bilang, kargo internasional tumbuh lebih baik dari domestik. Ini sejalan dengan pertumbuhan e-commerce. Kargo internasional tumbuh 36,8% dan domestik tumbuh 8,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News