kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga pakan unggas stabil


Selasa, 05 Desember 2017 / 19:25 WIB
Harga pakan unggas stabil


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, peternak menganggap harga pakan ternak untuk unggas masih stabil. Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat ( Pinsar) Indonesia Singgih Januratmoko mengatakan, hingga saat ini harga pakan ayam broiler (pedaging) sebesar Rp 6.000 hingga Rp 6.700 per kg.

Harga yang sama pun diungkapkan oleh Desianto Budi Utomo, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT). Menurutnya saat ini harga pakan ayam layer (petelur) berkisar Rp 5.500 per kg sementara harga pakan ayam broiler Rp 6.000 - Rp 6.700 per kg.

Meski begitu, Desianto mengatakan masih ada sebagian pabrik pakan yang menaikkan harga pakan ternak. Hal ini dikarenakan 80% struktur harga pakan ditentukan dari harga bahan baku. "Beberapa pabrik pakan ada yang menaikkan harga Rp 200," ujar Desianto, Selasa (5/12)

Sementara itu Sigit Prabowo, Ketua Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara ( PPUN) mengatakan harga pakan ayam broiler berkisar Rp 6.500 hingga Rp 7.000 per kg. Harga ini bergantung pada kualitas pakan tersebut.

Menurutnya, harga pakan yang stabil in merupakan keputusan para pabrik pakan. "Kondisi harga ayam masih fluktuatif sehingga pabrikan masih empati, dan belum menaikkan harga pakan," ujar Sigit.

Sebulan terakhir, harga ayam di tingkat peternak sudah mulai mencapai harga referensi pemerintah yakni Rp 18.000 per kg. Sementara itu, dengan harga pakan tersebut maka biaya pokok produksi di tingkat peternak tradisional bisa mencapai Rp 17.000 - Rp 17.500.

Meski harga ayam broiler mulai meningkat, namun menurutnya peternak masih harus menutup kerugian karena harga yang merosot dalam jangka waktu yang lama.

"Dalam setahun belakangan ini, harga bagus cuma sekitar sebulan menjelang lebaran, dan liburan di akhir tahun. Sisanya 10 bulan harga cenderung di bawah HPP," ujar Sigit.

Sigit pun berpendapat, produksi ayam broiler masih sedikit berlebih. Meski menurutnya kelebihan produksi tidak separah tahun 2014-2015, namun bila terjadi kelebihan produksi maka begitu permintaan normal atau menurun maka akan berpengaruh pada harga jual broiler.

Pada Desember ini, Sigit mengatakan permintaan ayam broiler bisa meningkat hingga 15% dari kebutuhan normal. "Pertengahan Januari kembali ke kebutuhan normal, tentunya harga terkoreksi turun, tapi semoga saja turunnya tidak drastis," kata Sigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×