Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap pertumbuhan industri kendaraan di dalam negeri telah diterbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 34 tahun 2017 tentang Industri Kendaraan Bermotor Roda Empat atau Lebih.
Regulasi yang mulai berlaku pada Desember 2017 ini, antara lain mengatur mengenai skema importasi completely knock down (CKD) dan incompletely knock down (IKD).
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika pihaknya pun akan segera menghentikan impor truk bekas untuk mendukung perkembangan industri kendaraan komersial nasional.
Apalagi, industri kendaraan komersial di Tanah Air telah memiliki kapasitas produksi mencapai 200 ribu unit per tahun.
"Kendaraan komersial tumbuh bagus terutama dari permintaan pembangunan infrastruktur," kata Putu kepada Kontan, Minggu (1/7).
Duljatmono, Sales & Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, mengatakan bahwa impor truk bekas mulai tidak terlihat lagi. Dirinya berharap penggunaan truk dalam negeri makin diprioritaskan.
"Sudah tidak diperlukan lagi impor karena industri dalam negeri sudah siap," kata Duljatmono kepada Kontan.co.id.
Pada 2017 menjadi tahun peningkatan bagi segmen kendaraan niaga Indonesia, begitupun dengan Mitsubishi Fuso yang berhasil menggenjot kinerja penjualan yang berhasil meningkat secara signifikan.
Tercatat 42.319 unit kendaraan Mitsubishi Fuso terjual selama tahun 2017, meningkat 28% jika dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 33.061 unit. Dominasi Mitsubishi Fuso semakin kuat dengan perolehan pangsa pasar 45% di tahun 2017.
Kondisi tahun lalu berlanjut di tahun ini. Didorong oleh sektor tambang, perkebunan kelapa sawit dan infrastruktur yang tumbuh cukup signifikan. Ditambah, sektor logistik dan consumer goods yang pertumbuhannya cenderung stabil.
"Kami optimistis tahun ini target peningkatan 25% atau setara dengan 53.000 unit, serta target pangsa pasar 46% bisa tercapai," kata Duljatmono.
Adapun nilai tukar Rupiah yang melemah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS) harus membuat Fuso menaikkan harga jual mencapai 1%. Hal ini mengingat bahan baku kendaraan yang masih banyak impor.
Kekhawatiran berikutnya yakni suku bunga bank yang diprediksi akan segera naik. "Pelanggan kami kebanyakan membeli secara kredit. Sehingga kami berharap daya beli masih tetap baik di semester dua nanti," paparnya.
Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Jap Ernando Demily menjelaskan saat ini kapasitas dalam negeri sanggup untuk memenuhi permintaan dalam negeri.
Perihal impor Truk, dirinya juga senang bahwa ada dukungan dari Kemenperin. "Impor tidak lagi diperlukan," kata Ernando kepada Kontan.co.id.
Adapun saat ini IAMI terus menguatkan pasar di Light Duty Truck, Medium Truck dan kendaraan pick up. Ernando meyakini sampai semester dua nanti penjualan masih positif.
Produk baru seperti Isuzu Traga diyakini juga dapat mencapai target penjualannya mencapai 3.000 unit. "Sentimen positif kendaraan komersial masih sejauh ini masih dari sektor tambang," paparnya.
Dari data penjualan pabrikan ke diler (wholesales) Gaikindo, tercatat penjualan truk kelas ringan dan bus kelas ringan dari Januari sampai Mei 2018 mencapai 33.170 atau naik dari periode sama tahun lalu sebanyak 25.738 unit.
Sedangkan penjualan truk dan bus mencapai 5.856 unit atau naik dari periode sama tahun sebelumnya mencapai 4.866 unit. Untuk penjualan truk kelas berat mencapai 9.709 unit atau naik dari periode sama tahun lalu sebanyak 6.066 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News