kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pebisnis kabel menanti mega proyek listrik Jokowi


Selasa, 25 November 2014 / 10:36 WIB
Pebisnis kabel menanti mega proyek listrik Jokowi
ILUSTRASI. Memerah, Harga Saham PADA dan TOTO Kompak Turun di Perdagangan Bursa Kamis (8/6). KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Rencana pemerintah membangun mega proyek listrik 35.000 megawatt (MW) memantik harapan  industri kabel nasional. Pelaku industri kabel berharap mega proyek ini dikerjakan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) .  

Noval Jamalullail, Ketua Umum Asosiasi Pabrik Kabel Listrik Indonesia (Apkabel Indonesia)  bilang, mega proyek itu merupakan kabar baik bagi industri kabel. Sebab, proyek itu akan mendongkrak permintaan kabel.

Namun, Noval meminta proyek tidak menggunakan dana dari luar negeri. Jika proyek pembangkit itu memakai dana luar negeri, maka kebutuhan kabel proyek tersebut akan dipasok oleh industri kabel dari negara yang pemilik dana alias diimpor.

"Indonesia sudah banyak bangun pembangkit listrik dengan pola independent power producer (IPP) yang dana dari luar negeri seperti China. Hasilnya, kabel yang dibutuhkan juga impor dari China," kata Noval, Senin (24/11).

Noval berharap di mega proyek 35.000 MW kali ini, pemerintah bisa mengandalkan industri kabel nasional. Selain itu, Noval juga ingin agar pemerintah membuat terobosan proses perizinan serta membantu pembebasan lahan untuk proyek tersebut.

Tak hanya dalam pembebasan lahan untuk pembangkit saja, Noval meminta pemerintah membantu proses pembebasan lahan untuk membangun transmisi listrik.

Proyek setrum ini diharapkan menjadi pemantik bisnis kabel yang tengah lesu tahun ini. Sebab, perhelatan politik membuat permintaan kabel di dalam negeri turun. Hajatan politik ini membuat proyek pemerintah dan swasta lesu.

"Tahun ini kapasitas produksi kami tidak terserap dengan baik, mungkin hanya 60%-80% jika dibanding dengan 2013," kata Noval. Untuk informasi, pada 2013, produksi kabel nasional tercatat 500.000 ton yang terdiri kabel tembaga dan aluminium.

Adapun tahun ini, produksi kabel nasional diprediksi turun menjadi 300.000 ton hingga 400.000 ton. "Produksi turun karena banyak pabrik tidak kebagian proyek dalam tender," jelas Noval. Adapun tahun depan, Noval memproyeksikan angka produksi kabel naik 20% jika dibandingkan angka produksi 2013 yang tercatat 500.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×