kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Persaingan bisnis makanan siap saji semakin ketat


Sabtu, 10 Juni 2017 / 16:43 WIB
Persaingan bisnis makanan siap saji semakin ketat


Reporter: Siti Maghfirah, Tantyo Prasetya | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Persaingan bisnis perusahaan makanan siap saji semakin sengit, seiring ekspansi usaha masing-masing perusahaan melebarkan pangsa pasar. Selain menambah gerai, mereka juga getol mengeluarkan menu anyar untuk memikat konsumen. Plus tentu saja berbagai promo.

Misalnya, PT Pioneerindo Gourmet Tbk (PTSP), kembali mengandalkan program paket murah bertajuk Komandan saat Ramadan dan Lebaran. "Tahun ini, ditargetkan dari paket Komandan bisa memberikan kontribusi sekitar 15% dari keseluruhan pendapatan perusahaan," sebut Teh Kian Kun, Direktur Utama PT Pioneerindo Gourmet Tbk, Jumat (9/6).

Memang, dibandingkan bulan bulan lain, momentum bulan puasa volume penjualan cenderung lebih tinggi. Menurut Teh Kian, penjualan pada bulan puasa bisa naik hingga tiga kali lipat.

Strategi meramu menu baru juga menjadi opsi yang ditempuh PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST). Direktur FAST Justinus Dalimin Juwono bilang, pihaknya akan mengeluarkan lagi seri Cheesy Chicken sebagai salah satu strategi perseroan menggenjot pemasukan. "Seri Cheesy Chicken akan di-launching kembali pada Agustus mendatang," ungkapnya, Kamis (8/6).

Justinus berujar, menu lumuran keju sangat diminati masyarakat, sehingga Cheesy Chicken kembali dirilis. Tak cuma itu, FAST bakal memperkenalkan tiga produk baru lain tahun ini juga. Sayang, Justinus belum mau merinci lebih lanjut. "Masih rahasia," kilahnya. Yang pasti, sebagai spesialisasi dari KFC, keseluruhan produk baru tersebut berbahan dasar ayam.

Menambah gerai

Selain perang menu, perusahaan makanan siap saji juga berlomba-lomba ekspansi dengan menambah gerai baru. Tahun ini, Pioneerindo pemilik brand CFC sudah menyiapkan amunisi belanja modal sekitar Rp 30 miliar untuk menambah 25 gerai baru di seluruh Indonesia.




TERBARU

[X]
×