kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Persaingan bisnis perhotelan kian ketat


Senin, 14 Agustus 2017 / 22:52 WIB
Persaingan bisnis perhotelan kian ketat


Reporter: Choirun Nisa | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Sudrajat menyatakan, tingkat kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun domestik mengalami kenaikan pada 2016 ke 2017. Meski begitu, tingkat keterisian atau okupansi hotel justru mengalami penurunan.

"Pertama, hal ini karena saat ini hotel sedang oversupply dan kedua karena adanya pemotongan anggaran rapat dan seminar yang dilakukan kementerian kepada lembaga atau perusahaan. Okupansi pada periode itu rata-rata mencapai 45-50%," ujar Sudrajat pada Senin (14/8) di Hotel Borobudur, Jakarta.

Sudrajat menjelaskan, kini semakin banyak bermunculan hotel baru. Sementara itu, pertumbuhan ini tidak sebanding dengan penambahan peningkatan wisatawan yang lebih sedikit.

Pertumbuhan hotel ini dilakukan banyak dari perusahaan-perusahaan yang awalnya bergerak di bidang konstruksi, perusahaan farmasi, dan jasa penerbangan seperti PT PP Properti, Kimia Farma, Angkasa Pura dan lain-lain yang turut mengembangkan bisnis hotel.

"Banyak hotelnya, tetapi tidak banyak wisatawan yang berkunjung, persaingan pun makin ketat," tutur Sudrajat.

Menurutnya pula, hal ini pun diperparah dengan kurang tersedianya penerbangan bagi wisatawan asing. Pasalnya, meski wisman berpengaruh besar, tetapi kurangnya penerbangan dari negara asal mereka pun dapat berdampak tidak terjadinya kunjungan.

"Pemerintah harus mulai menggaet penerbangan Indonesia untuk ke negara asal wisatawan diperbanyak. Lalu, misal untuk negara Qatar yang diembargo itu pesawatnya mungkin bisa dilarikan ke Indonesia saja kan lumayan," candanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×