kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

PPSKI: Volume ideal impor sapi 800.000 ekor


Kamis, 02 Juni 2016 / 22:43 WIB
PPSKI: Volume ideal impor sapi 800.000 ekor


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kenaikan harga daging sapi menjelang Hari Raya Idul Fitri sudah terjadi dari tahun ke tahun. Seharusnya, pemerintah sudah bisa mengantisipasi dengan menyusun perencanaan jangka panjang.

Berdasarkan analisis bersama pemerintah dan pengusaha terkait kebutuhan sapi bakalan tahun 2016 ditemukan angka rasional sebesar 800.000 ekor atau minimal 700.000 ekor. Namun hitungan tersebut tidak direalisasikan pemerintah. Justru hanya 600.000 ekor sapi bakalan yang diizinkan diimpor pada tahun ini.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Rochadi Tawaf mengatakan, impor sapi bakalan sebanyak 700.000 ekor tahun ini sesuai dengan perhitungan awal yang dibicarakan dengan pemerintah. "Bahkan dari analisis awal mencapai 800.000 ekor sapi bakalan harus impor, tapi karena gengsi pemerintah minta cuma 600.000 ekor," ujarnya.

Dengan minimnya jumlah sapi bakalan yang masuk otomatis berdampak pada kenaikan harga daging sapi yang sampai saat ini bertahan tinggi di kisaran Rp 110.000 per kilogram (kg) hingga RP 120.000 per kg. Selain itu, volume sapi betina di dalam negeri juga terus berkurang karena banyak yang dipotong untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Menurut Rochadi, peningkatan impor sapi bakalan tahun ini tidak lagi berdampak pada penurunan harga daging di pasaran. Bahkan, dibukanya kuota impor daging sampai 27.400 ton tidak mampu menekan harga daging di pasaran. Pasalnya, kebijakan ini baru dilakukan sekarang dan terkesan mendadak.

Justru ia menyayangkan kebijakan ini merugikan peternak lokal, karena pemerintah tidak melindungi peternak lokal dari serbuan impor sapi dan daging sapi. Karena itu ia mendesak pemerintah tidak menjadi pemadam kebakaran. "Kalau sekarang impor sapi bakalan, harganya tinggi di Australia karena memasuki musim hujan," ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×