kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi batubara untuk listrik 2017 naik 8,57%


Kamis, 16 November 2017 / 17:43 WIB
Realisasi batubara untuk listrik 2017 naik 8,57%


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menargetkan kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik PLN maupun swasta atau Independent Power Producer (IPP) mencapai 76 juta ton sampai akhir tahun ini.

Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN, Supangkat Iwan Santoso mengatakan, kebutuhan batubara lebih tinggi 8,57% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang sebanyak 70 juta ton.

"Alokasinya seharusnya 85 juta ton. Tapi permintaannya sekitar 55 juta ton. Tapi kalau dibanding tahun lalu target penyerapan naik," terangnya di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (16/11).

Dia pun bilang, sekarang ini pertumbuhan penjualan listrik PLN saat ini telah mencapai kisaran 3,5%. Angka tersebut masih bisa meningkat hingga akhir tahun. Adapun sepanjang Januari-September 2017, PLN mencetak kenaikan penjualan listrik nasional 3,1% dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu.

Iwan bilang, tahun depan diperkirakan kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik di Indonesia mencapai 90 juta ton. Peningkatan kebutuhan batubara yang cukup signifikan itu akan kembali sejalan dengan peningkatan konsumsi listrik.

Ia menambahkan, pertumbuhannya diharapkan lebih besar dari tahun ini. "Tahun depan kebutuhannya kira-kira 90 juta ton. Harapan kami demand listrik sesuai asumsi di atas 5%," jelasnya.

Iwan menjelaskan peningkatan kebutuhan batubara untuk tahun depan bukan berasal dari pembangkit baru. Namun, dari peningkatan capacity factor pembangkit-pembangkit yang belum optimal.

"Misalnya di Sumatera yang capacity factor-nya masih rendah akan naik karena konsumsi listrik naik juga. Untuk pembangkit baru di Jawa-Bali tahun depan tidak ada. Sumatera juga belum masuk tahun depan," pungkasnya.

Ketua Indonesian Mining Institute (IMI), Irwandy Arif mengatakan, peningkatan kebutuhan batubara dalam negeri akan dikendalikan oleh pertumbuhan pembangkit listrik. Pasalnya, porsi pembangkit listrik dalam kewajiban pasokan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) batubara mencapai kisaran 90%.

Untuk tahun ini saja, dari target DMO yang ditetapkan Kementerian ESDM, kebutuhan untuk pembangkit listrik diproyeksikan sebanyak 88,27 juta ton dari total DMO sebanyak 107,92 juta ton. "DMO untuk PLTU ini akan menjadi salah satu penjaga penyerapan batubara di dalam negeri," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×