kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Upaya AMRT menghadapi revolusi industri 4.0


Minggu, 20 Mei 2018 / 19:36 WIB
Upaya AMRT menghadapi revolusi industri 4.0
ILUSTRASI. Pegawai menata barang di gerai alfamart


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pebisni mulai menyiapkan diri terhadap revolusi industri 4.0. Termasuk PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).
Menurut Direktur Pemasaran PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)Ryan Alfons Kaloh, implementasi ke revolusi industri 4.0 ini punya dampak positif bagi perusahaan ini. Seperti bisa melayani konsumen dengan baik dan efektif.

Maklum, dalam beberapa tahun terakhir kondisi industri ritel memang memiliki banyak tantangan. Dalam mengatasi hal itu, diperlukan kecepatan untuk bekerjasama dan bersinergi untuk bisa mendongkrak kinerja industri ritel.

Sampai saat ini, AMRT memiliki 13.400 toko dengan lebih dari 4 juta pelanggan yang bertransaksi setiap harinya, dan 9 juta lebih member. Menurut Ryan, dengan adanya transformasi digital, hal ini akan mempercepat pertumbuhan bisnis seiring berkembangnya jaman.

"Mereka membayar token listrik, cicilan, tiket, dan masih banyak lagi melalui transaksi offline, yang sebelumnya lewat transaksi e-commerce,” kata Ryan dalam presentasinya di Indonesia Business Ecosystem (INDIBEST Forum), Jumat (18/5).

Dalam membuat program strategis perusahaan ke depan, AMRT bakal melihat lebih lanjut perilaku konsumen dalam transaksi sehari-hari. Hal ini menjadi data penting dalam merencanakan program selanjutnya. Misalnya, apa saja yang konsumen beli serta apa saja kebutuhan selanjutnya.

"Untuk memiliki database yang kuat, kami harus dapat memahami perilaku konsumen. Bisa memprediksikan kebutuhan ke kedapannya seperti apa, nantinya program kita apa,” ujarnya.

Sejak 2015, AMRT sudah serius dalam membentuk digital platform. Apalagi dalam sehari ada sekitar 150 juta transaksi. Sehingga perlu ada kolaborasi yang lebih besar dengan pemain industri lain untuk pertumbuhan bisnis yang lebih baik untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Meski begitu, ia juga tak menampik masih banyak pelanggan yang melakukan transaksi secara langsung, sehingga diperlukan konversi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×